Iradiasi Sinar Gamma Fungi Phanerochaete chrysosporium sebagai Biosorpsi Cd(II) dan Cr(VI) di dalam Reaktor Kontinyu
Main Author: | Siska Permata Sari |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Limbah logam berat Cd(II) dan Cr(VI) terlarut banyak dihasilkan dari proses industri elektroplating, metalurgi, dan pulping apabila limbah ini masuk ke dalam perairan maka akan menyebabkan peningkatan jumlah ion logam dalam air. Berdasarkan penelitian sebelumnya fungi Phanerochaete chrysosporium mampu menyerap ion logam dengan jumlah yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis optimum radiasi sinar gamma pada fungi Phanerochaete chrysosporium dan pengaruh biosorpsi dalam reaktor kontinyu terhadap serapan logam Cd(II) dan Cr(VI). Dalam meningkatkan aktivitas fungi Phanerochaete chrysosporium dilakukan iradiasi gamma dengan dosis 0, 250, 500, 750, dan 1000 Gy. Parameter yang diamati meliputi pH dan bobot biomassa. Biosorpsi Cd(II) dan Cr(VI) didalam reaktor kontinyu terdiri dari F0 (tanpa fungi Phanerochaete chrysosporium), F1 (fungi Phanerochaete chrysosporium 0 Gy), dan F2 (fungi Phanerochaete chrysosporium 750 Gy) dengan waktu retensi terdiri dari T1= 3 jam, T2= 6 jam, T3= 9 jam, dan T4= 12 jam pada kecepatan laju alir terdiri dari R1= 32 mL/jam, R2= 58 mL/jam, dan R3= 204 mL/jam. Proses biosorpsi menggunakan larutan yang mengandung 50 ppm logam Cd(II) dan Cr(VI) dengan pH 5,5. Parameter yang diamati adalah serapan ion Cd(II) dan Cr(VI), kadar air, bahan organik dan pH. Serapan logam Cd(II) dan Cr(VI) yang paling tinggi dalam proses biosorpsi dalam reaktor kontinyu adalah pada R3F2 pada waktu retensi T4= 12 jam pada laju alir air 204 mL/jam dan menghasilkan serapan Cd sebesar 5,956 mg/g dan serapan Cr sebesar 1,071 mg/g.