Implementasi moderasi beragama di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta
Main Author: | Dezan M Fathurrahman |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Kelompok radikal ataupun ekstrem telah muncul di berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam ranah pendidikan. Untuk itulah pesantren sebagai lembaga pendidikan islam harus senantiasa mengambil peran dalam upaya menggalangkan ide, sikap dan juga cara pandang moderat dalam beragama yang sesuai dengan nilai Islam yang rahmatan lil al-alamin. Tulisan ini membahas bagaimana implementasi nilai-nilai moderasi beragama di pesantren Al-Muhajirin Purwakarta. Penelitian ini berbentuk field research atau penelitian lapangan yang masuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan memakai metode deskriptif. Peneliti hadir langsung ke lokasi penelitian, hidup bersama para santri untuk mengamati kehidupan di pesantren. Dengan menggunakan beberapa pendekatan, diantaranya: pendekatan fenomenologis, sosiologis dan juga historis Dalam skripsi ini ditemukan bahwa Nilai-nilai moderasi beragama di Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta yaitu; 1) Tawasut yaitu pemahaman dan pengalaman yang tidak berlebihan dalam beragama; 2) Tawazun yaitu pemahaman agama yang dilakasanakan secara seimbang; 3) I‟tidal (adil) yaitu menunaikan sesuatu pada sesuai haknya, memperoleh hak dan melaksanakan kewajiban; 4) Tasamuh (toleransi) yaitu bersikap menghargai perbedaan baik itu secara ideologis maupun sosial kultur; 5) Al-Musawah artinya tidak bersikap diskriminatif pada yang lain karena perbedaan tradisi, suku, ras dan gender; 6) Syura (musyawarah) yaitu aktivitas yang dilaksanakan untuk menyelesaikan segala persoalan dengan jalan duduk bersama saling berbagi dan menghargai pendapat masing-masing; 7) Islah (reformasi) yaitu bersikap reformatif untuk memperoleh keadaan yang lebih baik dengan cara mengakomodasi suatu kondisi perubahan dan perkembangan zaman; 8) Aulawiyah (mendahulukan yang prioritas) yaitu memprioritaskan persoalan yang lebih penting dari beberapa hal penting lainnya; 9) Tatawwur wa ibtikar (dinamis dan inovatif) yaitu bersikap terbuka terhadap perkembangan zaman serta melakukan hal-hal baru untuk kemaslahatan dan kemajuan umat; 10) Tahaddur (berkeadaban) yaitu bersikap iv mengedepankan akhlakul karimah, karakter, identitas, dan integritas; 11) Watniyah wa muwatanah yaitu penerimaan keapada NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara; 12) Qudwatiyah (keteladanan atau kepeloporan) yaitu melakukan kepeloporan dalam prakarsa-prakarsan kebikan demi kemasalahatan umat manusia. Penanaman nilai-nilai moderasi beragama di Pesantren Al-Muhajirin dilakukan dengan metode madrasy kelas formal, metode halaqah dan yang terakhir adalah hidden curriculum. Tulisan ini juga menunjukan peran Pesantren Al-Muhajirin banyak berperan dalam membangun dan mengembangkan moderasi di Kabupaten Purwakarta. Dengan ajaran pemahaman ahlu sunna wal jamaah dan juga metode dakwah dengan prinsip-prinsip moderat membuat Al-Muhajirin dapat diterima baik di masyarakat.