Dimensi tasawuf dalam kitab tafsir faid al-rahman karya Kiai Saleh Darat
Main Author: | Andi Purnomo |
---|---|
Format: | Masters |
Terbitan: |
Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran sufistik isyari/amali yang dilakukan oleh para sufi adalah hasil internalisasi nilai-nilai Qur?ani dan tradisi kenabian yang selalu dilihat dari yang tersurat dan tersirat. Penelitian ini menguatkan pendapat bahwa tafsir al-Qur?an yang dilakukan oleh para sufi memiliki landasan ilmiah takwili yang bersumberkan dan tidak bertentangan dengan al-Qur?an dan hadist Nabi. Kiai Saleh Darat dalam tafsirnya, Faiḏ al-Rahmȃn mengatakan bahwa pemahaman lahir yang fokus pada makna literal saja tidak mungkin menjadi batasan bagi hakikat makna al-Qur?an yang tidak terbatas. Meskipun memang pemaknaan awal berangkat dari literal ayat. Kiai Saleh Darat dalam menafsirkan kitab Tafsîr Faiḏ al-Rahmȃn mengawali dengan muqaddimah yang memuat latar belakang penulisan, sumber atau rujukan yang digunakan dalam melakukan penafsiran secara dzahir dan batin atau isyary. Dalam kitab Tafsîr Faiḏ al-Rahmȃn secara garis besar terdapat dua metode penafsiran, pertama, penafsiran secara dzahir, yakni penafsiran ayat al-Qur?an dengan berdasarkan pada teks tersurat. Kedua, metode penafsiran secara batin atau isyari, yaitu penafsiran ayat-ayat al-Qur?an berdasarkan pada maknatersirat (makna batin). Dalam menafsirkan ayat al-Qur?an Kiai Saleh Darat memberikan penafsiran dengan menggunakan kalimat ?makna isyari? setelahnya memberikan uraian yang komprehensif