Konsep Lafaz Rahmah dalam Al-Qur'an (Analisis Tafsīr Maudu'i)
Main Author: | Nudia Amburika |
---|---|
Format: | Masters |
Terbitan: |
Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang lafaz raḥmah dalam Al-Qur?an. Raḥmah merupakan lafaz yang multitafsir dan multiple meaning, hal tersebut dapat ditinjau dari sisi lafziyah dan ma?nawiyahnya. Ditinjau dari sisi lafziyahnya terdapat 339 kali disebutkan dengan tiga belas derivasi, berada pada posisi tempat (fī maḥalli al-makān), satu-satunya sifat raḥmah adalah wāsi?ah (luas), serta konsisten dalam bentuk mufrad padahal maknanya sangat luas. Ditinjau dari sisi ma?nawiyahnya para mufassir berbeda pendapat dalam menafsirkan raḥmah, seperti dalam QS. Al-Baqarah/2: 64. Dalam ayat tersebut ada yang menafsirkannya dengan al-jannah (surga), al-risālah (kerasulan), dīn al-ilāh (agama Allah), dan al-nubūwah wa sa?ādah al-dārain (kenabian dan kebahagiaan dunia akhirat). Penelitian ini menggunakan metode yang ditawarkan oleh Al-Khālidī yaitu al-tafsīr al-mauḍū?ī li al-muṣṭalāḥ al-qur?ānī, sebuah metode tafsir tematik yang fokusnya dari sisi lafaz Al-Qur?an. Data yang diperoleh adalah konsistensi lafaz raḥmah dalam bentuk mufrad bukti keluasan makna raḥmah, konsistensi lafaz raḥmah dalam bentuk muannas bukti rahmat Allah tidak terbatas, tinjauan lafaz raḥmah dalam bentuk ma?rifat dan nakirah bukti pemilik rahmat adalah Allah SWT dan dominasi makna raḥmah condong ke umum, tinjauan tā`-nya lafaz raḥmah dalam bentuk maftūḥah dan marbūṭah bukti selalu terbukanya rahmat Allah SWT, dan tinjauan lafaz raḥmah dalam bentuk rafa?, nasab, dan khafḍ bukti keragaman makna raḥmah. Setelah melihat data yang ada, penelitian ini menguatkan pendapat Muṣṭafā Muslim dan Al-Khālidī yang memasukan model berbasis lafaz ke dalam tafsīr mauḍū?ī, sekaligus menegasikan pendapat ?Abd al-Sattār dan al-Dagāmīn yang menolak model tafsir seperti ini. Serta penelitian ini ingin menunjukan bahwa makna lafaz raḥmah tidak bisa digeneralisasikan hanya dengan makna kasih sayang semata dan penelitian ini menghasilkan bahwa konsep lafaz raḥmah dalam Al-Qur?an merupakan susunan kausalitas, di mana seseorang bisa mendapatkan rahmat Allah SWT apabila ia beriman dan bahwa makna lafaz raḥmah dapat dikelompokkan dalam empat bentuk, yaitu kasih, pengetahuan, karunia, dan kesuksesan. Raḥmah dapat dipahami sebagai kasih apabila bergandengan dengan ra`fah dan mawaddah. Raḥmah dapat dipahami sebagai pengetahuan apabila bergandengan dengan hudan, tafsīl, bayyinah, mauizah, tasdīq, dan ?ilm. Raḥmah dapat dipahami sebagai karunia apabila bergandengan dengan faḍl, barakah, maghfirah, dan salawāt. Raḥmah dapat dipahami sebagai kesuksesan apabila bergandengan dengan jannāt, darajāt, dan imām