Penafsiran Tradisionalis Sufistik terhadap A-Qur'an (studi kritis penafsiran Seyyed Hossein Nasr terhadap ayat-ayat Khawf)

Main Author: Muhammad Ismail
Format: Doctoral
Terbitan: Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Subjects:
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran Seyyed Hossein Nasr dan mengukur relevansi pemikirannya dalam dialektika perkembangan tafsir sufistik terhadap Al-Qur?an. Nasr dapat dikategorikan sebagai tokoh kontemporer yang memiliki pemikiran unik dalam tradisi ilmu tafsir karena menggabungkan rasionalitas dan transendensi metafisika (sufisme) serta aliran tradisional sebagai sumber penafsirannya. Penelitian ini mengkaji komentar Nasr terkait ayat-ayat khawf dalam Al-Qur?an yang dapat memperlihatkan keunikan penafsirannya. Tema khawf tersebut meliputi khawf para Nabi, khawf manusia biasa, khawf terhadap kematian, khawf kepada Allah, khawf menghadapi masa depan dan khawf manusia modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat explanatory research yaitu penelitian pustaka (library research). Sumber data primer yang di gunakan dalam penelitian ini adalah tafsir The Study Quran A New Translation and Commentary dan semua karya Nasr baik jurnal, artikel, buku dan sebagainya. Sedangkan sumber sekunder adalah berupa tulisan-tulisan tentang Nasr berupa karya tulis lainnya yang terkait dengan penelitian ini. Adapun analisis yang penulis gunakan yakni deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan Psikognosis, Muqaran dan Sufistik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penafsiran tradisionalis sufistik Seyyed Hossein Nasr terhadap ayat-ayat khawf tidaklah selalu sama dengan pandangan kelompok esoterik atau mufasir yang beraliran sufistik. Dalam beberapa kasus terkait khawf/ketakutan Nabi, ia cenderung esksoterik, misalnya menafsirkan ketakutan Nabi Musa sebagai hal yang wajar dalam perspektif bagian dari emosi manusia secara psikologis. Meskipun, penulis juga akui bahwa dalam beberapa hal ia cukup sufistik esoteris. Penelitian ini mendukung pernyataan Annas Rolly Muchkisin dan Luluk Humairah yang menyatakan, beberapa prinsip penafsiran Nasr menganut pada tradisionalisme Islam, sehingga penulis menyimpulkan bahwa Seyyed Hossein Nasr memegang prinsip hermeneutika tradisional dalam menafsirkan ayat-ayat Al- Qur?an. Prinsip tersebut di antaranya penegasan akan kesakralan al-Qur?an, memuat semua doktrin tentang sifat realitas al-Qur?an pada semua levelnya, menggunakan perspektif universalis dalam memahami ayat al-Qur?an yang berkaitan dengan tradisi keagamaan dan menghadirkan penafsiran yang tradisional. Akan tetapi penulis masih memberi batasan bahwa tidak semua penafsiran dalam The Study Quran bersifat tradisionalis sufistik. Hal ini dikarenakan dalam beberapa penafsiran Nasr dalam hal ini terkait khawf para Nabi, khawf manusia biasa, khawf dalam meninggalkan keturunan yang lemah masih banyak yang sifatnya eksoterik dan literalistik.