Kesantunan Kritik Sosial dalam Rubrik Parodi di Surat Kabar Kompas
Main Author: | Nuring Wahyu Bayu Ratri |
---|---|
Format: | Journal |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Penelitian bertujuan menjelaskan isi dan sasaran kritik sosial dan menguraikan manifestasi kesantunan dalam kritik sosial yang disampaikan Samuel Mulia pada rubrik Parodi. Hipotesis penelitian tersebut adalah Samuel Mulia memiliki gaya yang khas dalam menyampaikan kritik sosial kepada masyarakat. Kritik sosial yang disampaikan memenuhi prinsip-prinsip kesantunan. Penelitian dilakukan dengan metode analisis wacana kritis. Objek penelitian adalah masalah sosial yang tertuang dalam rubrik Parodi. Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data. Pertama, pendekatan analisis wacana kritis milik Fairclough dan Teun A. van Dijk. Kedua, pendekatan pragmatik, yaitu prinsip kesantunan Geoffrey N. Leech (1983). Hasil pengujian hipotesis diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) Samuel Mulia sebagai penulis mencoba mengangkat masalah sosial, seperti peduli lingkungan, adanya pembagian kelas-kelas dalam masyarakat yang juga menyebabkan adanya dominasi kekuasaan dalam masyarakat. 2) Kritik sosial disampaikan dengan cara menjadikan dirinya sebagai objek tulisan sekaligus subjek tulisan. 3) Sasaran tulisannya jelas secara eksplisit ditujukan kepada dirinya sendiri. Namun, sebenarnya penulis juga menyasar masyarakat pembaca Parodi, khususnya mereka yang memiliki jabatan kekuasaan, kekayaan, atau kekuatan besar. 4) Samuel Mulia memberikan contoh kritik sosial yang tidak menyinggung pihak lain sehingga tidak melukai perasaan karena merasa disudutkan atau dihakimi. Samuel menggunakan cara mengkritik pihak lain dengan cara membuat analogi. 5) Kritikan tidak cukup dengan menggunakan analogi atau metafora. Setiap kalimat yang dipilih dan digunakan untuk mengkritik harus memenuhi maksim kebijaksanaan, kedermawanan, penghargaan, kesederhanaan, dan simpati. 6) Samuel dapat dikatakan sebagai pengkritik yang cukup santun. Meskipun dirinya dan banyak orang mengakui bahwa Samuel Mulia memiliki mulut yang tajam dan kritis, namun Samuel mampu menunjukkan bahwa ia dapat mengendalikan dirinya.