FAKTOR RISIKO UTAMA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSU ANUTAPURA PALU TAHUN 2011

Main Author: ARUM DIAH PUSPORINI
Format: Bachelors
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: https://lib.fkik.untad.ac.id:443/index.php?p=show_detail&id=286
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Latar belakang : Bayi dengan berat lahir rendah menyebabkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas dan dapat pula menyebabkan kecacatan atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Sulawesi Tengah berada di urutan keempat dengan angka kejadian bayi dengan berat lahir rendah tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 17,6%. Tujuan penelitian : Mengetahui faktor risiko utama yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSU Anutapura Palu. Metode: Rancangan penelitian cross sectional, sampel berjumlah 288 data ibu hamil yang bersalin di RSU Anutapura Palu selama tahun 2011 dan memiliki data pemeriksaan kehamilan. Data penelitian menggunakan data sekunder dari rekam medik. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan binary logistic regression dengan menggunakan SPSS 17. Faktor risiko yang termasuk dalam penelitian ini adalah umur, paritas, status anemia, frekuensi pemeriksaan kehamilan dan status pekerjaan ibu. Hasil: Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah status anemia (p=0,000; RR=6,51; 95% CI=3,733 – 11,341), frekuensi pemeriksaan kehamilan (p=0,001; RR=1,93; 95% CI=1,436 - 2,602) dan paritas (p=0,010; RR=2,86; 95% CI=1,291 – 2,678). Sementara umur dan status pekerjaan ibu tidak berhubungan dengan kejadian BBLR di RSU Anutapura Palu. Peluang terjadinya bayi dengan berat lahir rendah pada ibu hamil yang mengalami anemia dengan layanan antenatal kurang dan paritas berisiko adalah sebesar 78%. Kesimpulan : Faktor risiko utama yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah status anemia dengan nilai wald tertinggi yaitu 53,46. Kata kunci: faktor risiko, BBLR, Palu