Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebiasaan pasca haji masyarakat Desa Papungan yang begitu meriah, yakni pengadaan pesta ziarah yang berlangsung selama tiga hari tiga malam berturut-turut dan didatangi tamu lebih dari 2000 orang. Hal ini tidak berlaku di daerah lain. Sehingga peneliti ingin lebih tahu dan melakukan penelitian tentang tradisi tasyakuran ziarah pasca haji pada masyarakat Desa Papungan kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana pelaksanaan tradisi tasyakuran pasca ziarah haji pada masyarakat Desa Papungan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, dan pandangan masyarakat terhadap tradisi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan jenis penelitian ini termasuk penelitian fenomenologis. Sedangkan pengumpulan data, peneliti menggunakan cara observasi wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa tradisi tasyakuran merupakan hal umum yang terjadi di Desa Papungan setelah kepulangan jamaah haji. Tradisi ini merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat setempat yang tujuannya adalah sebagai perwujudan syukur kepada Allah Swt, yakni dengan mengundang tetangga dan sanak saudara untuk kemudian makan bersama dan berdo’a bersama. Tasyakuran pasca ziarah haji memiliki fungsi-fungsi yang erat dengan kehidupan masyarakat yang ada. Selain fungsi, tradisi ini juga memiliki nilai-nilai keislaman yang tinggi.