Daftar Isi:
  • Metode pembelajaran tahfiidz Al-Qur’an adalah suatu cara yang ditempuh oleh seseorang dalam kegiatan proses menghafalkan Al-Qur’an dengan tepat dan benar agar selalu diingat dan dapat mengucapkannya dengan fasih di luar kepala tanpa melihat teks Al-Qur’an. Skripsi ini dilatar belakangi dengan adanya penggunaan metode pembelajaran tahfiidz Al-Qur’an yang bervariasi yang digunakan di pondok pesantren Huffaadzil Qur’an Fadllulloh Kuripan Kidul. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan metode pembelajaran tahfiidz Al-Qur’an yang dilakukan di pondok pesantren Huffaadzil Qur’an Fadllulloh Kuripan Kidul. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Penelitian ini disajikan dalam bentuk deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan suatu proses yang terjadi di lapangan. Sedangkan pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran tahfiidz Al-Qur’an. Sedangkan subjek penelitiannya adalah pengasuh, ustadz/ustadzah pondok pesantren Huffaadzil Qur’an Fadllulloh Kuripan Kidul dan para santri. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain: metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian, penulis menggunakan teknik analisis data yang terdiri dari tiga alur kegiatan meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu terdapat 6 metode pembelajaran tahfiidz Al-Qur’an yang diterapkan di pondok pesantren Huffaadzil Qur’an Fadllulloh Kuripan Kidul yakni Metode bin-nazhar yaitu para santri sebelum menghafal Al-Qur’an terlebih dahulu membaca dengan cermat ayat-ayat Al-Qur’an yang akan dihafal dengan melihat mushaf secara berulang-ulang. Dengan tahapan encoding, storage, dan retrieval. Metode tahfiidz yaitu para santri menghafalkan sedikit demi sedikit ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dibaca berulang-ulang secara bin-nazhar tersebut dengan tahapan encoding, storage, dan retrieval. Metode wahdah yaitu para santri menghafal satu persatu terhadap ayat-ayat yang hendak dihafal dengan tahapan encoding, storage, dan retrieval.. Metode talaqqi yaitu para santri menyetorkan atau memperdengarkan hafalan yang baru dihafal kepada seorang guru atau pembimbing yang sudah bisa dipertanggungjawabkan. Metode takrir yaitu para santri mengulang-ulang hafalan dengan tahapan encoding, storage, dan retrieval. Metode tasmi’ yaitu biasanya dilakukan para santri untuk memperdengarkan hafalannya kepada orang lain baik kepada perseorangan maupun kepada jama’ah