PERAN PENGASUH PADA SANTRI TAHFIDZ TINGKAT ANAK-ANAK DI PONDOK PESANTREN AL FALAH BOBOSAN PURWOKERTO UTARA

Main Author: Atikoh Nur Fitri, NIM. 1423101054
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.iainpurwokerto.ac.id/5405/1/BAB%20I%20%26%20V.pdf
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/5405/2/PERAN%20PENGASUH%20PADA%20SANTRI%20TAHFIDZ.pdf
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/5405/
Daftar Isi:
  • Menghafal Al-Qur’an merupakan pekerjaan yang cenderung sulit daripada membaca dan memahaminya. Tidak semua orang bisa melakukan tahfidz qur’an. Bimbingan terhadap calon hufadz bisa dilakukan oleh pengasuh yang ada di suatu pondok pesantren. Seorang pengasuh juga bisa dikatakan sebagai seorang guru pembimbing atau konselor bagi santrinya yang mengalami kesulitan dalam menghafal maupun dalam bermuroja’ah, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pengasuh dalam memberikan atensi pada santri tahfidz anak-anak di Pondok Pesantren Al Falah Bobosan Purwokerto Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini dideskriptifkan dalam bentuk kata-kata yang disusun dalam bentuk kalimat berdasarkan wawancara dengan subyek. Dalam menghasilkan data penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang peneliti gunakan yaitu pertama, analisis data sebelum di lapangan, kedua, analisis data selama di lapangan, ketiga, analisis data selesai di lapangan. Hasil penelitian ini menyimpulkan Pondok Pesantren Al-Falah, kebanyakan santrinya masih berusia 6-12 tahun yang sedang tumbuh berkembang, baru belajar bergaul dengan teman-teman sebayanya, membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya, mengembangkan kata hati, moralitas dan lain-lain, akan sulit memahami tanggung jawab mereka sebagai penghafal Al-Qur’an. Peran pengasuh dalam memberikan atensi atau perhatian kepada santri tahfidz di Pondok Pesantren Al Falah Bobosan Purwokerto Utara berjalan dengan baik dan bisa diterima oleh santri tahfidz yang ada disitu. Dengan adanya pemberian atensi santri tahfidz merasa termotivasi sehingga menjadi bersungguh-sungguh dalam menghafal Al-Qur’an dan hasilnya sesuai apa yang direncanakan. Pemberian atensi atau perhatian kepada santrinya hampir sama, namun terkadang karakter anak, menjadikan guru membedakan dalam memilih cara pemberian atensi atau perhatian. Misalnya untuk anak baru pemberian atensi atau perhatian lebih agar anak terbiasa dan yaman dengan lingkungan pondok pesantren. Kemudian untuk santri yang sudah lama aga sedikit beda yaitu perhatian dengan adanya sedikit tindakan.