MANAJEMEN PONDOK PESANTREN DALAM PEMBENTUKAN SIKAP KEMANDIRIAN SANTRI (Studi Kasus di Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Kembangan Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga)
Main Author: | NASRULOH, NIM: 1423402120 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/5398/1/COVER%20BAB%20I_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf http://repository.iainpurwokerto.ac.id/5398/2/MANAJEMEN%20PONDOK%20PESANTRENDALAM%20PEMBENTUKAN%20SIKAP%20KEMANDIRIAN%20SANTRI%28Studi%20Kasus%20di%20Pondok%20Pesant.pdf http://repository.iainpurwokerto.ac.id/5398/ |
Daftar Isi:
- Pesantren selama ini telah dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam yang paling mandiri. Kemandirian itu hendaknya menjadi doktrin yang dipertahankan dan harus ditanamkan kepada santri. Tujuannya adalah agar mereka mampu hidup secara mandiri ketika terjun di tengah masyarakat. Manajemen erat kaitannya dengan kemandirian. Dengan manajemen, kemandirian pun akan mudah mencapainya. Secara umum kemandirian merupakan kemampuan individu untuk menjalankan atau melakukan sendiri aktivitas hidup terlepas dari pengaruh kontrol orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam manajemen pondok pesantren dalam pembentukan sikap kemandirian santri di Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Kembangan, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis data menggunakan model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan ketekunan pengamatan dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pendidikan dalam program pembentukan sikap kemandirian santri di Pondok Pesantren Minhajut Tholabah dilakukan dengan empat tahapan, yaitu (1) Perencanaan sudah ada sebelum program kemandirian tersebut dilaksanakan seperti pengadaan rapat, pemilihan program kemandirian, dan lainnya. Tahap perencanaan meliputi: perencanaan kurikulum, bahan ajar, personalia, sarana dan prasarana, serta perencanaan program; (2) Pengorganisasian dilaksanakan dengan melibatkan unsur-unsur pesantren seperti para ustadz, pelatih, instruktur dan seluruh elemen membantu pengorganisasian program kemandirian santri telah berjalan dengan baik walaupun masih kekurangan SDM karena pembagian tugas yang masih bertumpuk dan banyaknya santri yang mengikuti kegiatan keterampilan di pondok pesantren; (3) Pelaksanaan program dilaksanakan dengan beberapa tahap di antaranya melaksanakan kegiatan belajar mengajar, keorganisasian, kegiatan wajib rutin pondok pesantren, kegiatan individu santri sehari-hari, aktivitas penunjang, dan tata tertib kedisiplinan pondok; (4) Pengawasan dan evaluasi program, pengasuh dan pengurus beserta masyarakat ikut berpartisipasi dalam mengevaluasi kegiatan tersebut. Jika ada kelemahan, maka akan diberi masukan untuk perbaikan masa-masa yang akan datang.