PENERAPAN TEKNIK MODELLING DALAM PROSES KONSELING UNTUK MENINGKATKAN ATENSI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Tingkat SMALB di SLB C Yakut Purwokerto DIAH NURUL ISLAMI 1423101058
Main Author: | DIAH NURUL ISLAMI, 1423101058 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/4601/1/COVER%2C%20BAB%20I%2C%20BAB%20V%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.iainpurwokerto.ac.id/4601/2/DIAH%20NURUL%20ISLAMI%20PENERAPAN%20TEKNIK%20MODELLING.pdf http://repository.iainpurwokerto.ac.id/4601/ |
Daftar Isi:
- Setiap manusia yang terlahir ke dunia ini pastilah memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada anak yang lahir dengan kondisi yang normal dan ada anak yang lahir dengan membawa kelainan-kelainan baik secara fisik maupun mental, salah satunya anak tunagrahita. Maka dari itu perlunya pendidikan dan bimbingan berupa penerapan teknik modelling dalam proses konseling untuk meningkatkan atensi bagi anak tunagrahita ringan di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan teknik modelling dalam proses konseling untuk meningkatkan atensi bagi anak tunagrahita ringan tingkat SMALB di SLB C Yakut Purwokerto. Dalam penerapan teknik modelling dalam proses konseling untuk meningkatkan atensi bagi anak tunagrahita ringan tersebut dapat melalui teori Modelling yang dikemukakan oleh Albert Bandura. Dalam teknik modelling ini proses yang digunakan adalah konseling individu dan konseling keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Seubyek penelitian adalah Dua Orang Guru Pembimbing, Kepala Sekolah, dan Orang Tua Siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Teknik Modelling yang diterapkan oleh Guru yaitu dengan memberikan arahan dan mencontohkan dalam hal-hal yang nyata dan berupa perpaduan bimbingan agama, mental, dan kemandirian, karena dengan dicontohkan anak dapat menerapkan dalam keseharian mereka. Misalnya tidak mengulangi kesalahanya kembali, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan.