PROFESIONALISME JURNALIS DALAM FILM THE BANGBANG CLUB BERDASAR ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHEZ
Main Author: | Muhammad Luthfi, NIM: 1423102071 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/4450/1/COVER_BAB%20I_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.iainpurwokerto.ac.id/4450/2/MUHAMMAD%20LUTHFI_PROFESIONALISME%20JURNALIS%20DALAM%20FILM%20THE%20BANG-BANG%20CLUB%20BERDASAR%20ANALISI%20SEMIOTIKA.pdf http://repository.iainpurwokerto.ac.id/4450/ |
Daftar Isi:
- The Bang Bang Club merupakan salah satu film tahun 2011 bergenre drama yang diadaptasi dari kejadian nyata yang dialami oleh 4 orang fotografer perang yang sama-sama ingin membeberkan kebenaran pada setiap karya foto mereka. Film karya sutradara Steven Silver ini tidak hanya mengulas tentang drama namun juga memperlihatkan bagaimana kejadian yang sebenarnya dialami oleh 4 orang fotografer tersebut. Subjek penelitian ini adalah keempat fotografer perang yang diceritakan dalam film The Bang-Bang Club. Yang harus mempunyai sikap profesionalisme dalam meliput perang antar suku. Data primer diperoleh dari adegan-adegan yang terkait dengan profesionalisme seorang jurnalis dalam meliput dan memberitakan sebuah peristiwa sebagai proses awal analisis. Selanjutnya dianalisis dengan mereduksi data. Setiap adegan dianalisis menggunakan semiotika roland barthes lalu dikaitkan dengan prefesionalisme dalam hal ini Kode etik jurnalis AJI, dan Kewi, lalu dikaitkan dengan profesionalisme menurut islam, dalam hal ini yaitu menyangku empat sifat Raulullah yaitu Sidiq, amanah, fathonah dan Tabligh. Film The Bang-Bang Club setelah di analisis dengan menggunakan Teori Semiotika Roland Barthez memiliki pesan di setiap adegannya. Dengan memaparkan makna Konotasi, Denotasi, dan makna dari kedua elemen tersebut. Dari makna Denotasi yang diambil dari beberapa scene film The Bang-Bang Club, mempunyai konsep yang menyesuaikan tema yang diangkat dimana pokok bahasan adalah profesionalisme jurnalis. Dibeberapa adegan terlihat jurnalis tersebut berada di situasi yang berbahaya, berdekatan dengan api, senjata tajam, pertikaian, senjata api, dan lain-lain. Dari makna Konotasi mempunyai arti bahwa di setiap situasi dan kondisi apapun, seorang jurnalis harus bisa menggambarkan, memberitakan, menggali data dengan cara apapun sesuai dengan kode etik jurnalistik, karena hal tersebut sudah menjadi tuntutan bagi seorang jurnalis.