ANALISIS TEKNIK MITIGASI RISIKO PEMBIAYAAN PRODUK MIKRO 75 iB DALAM UPAYA PENCEGAHAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DI BRI SYARIAH KCP PURBALINGGA

Main Author: ESTI RAHAYU, NIM. 1522203058
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.iainpurwokerto.ac.id/4099/2/COVER_BAB%20I_BAB%20IV_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/4099/9/ESTI%20RAHAYU_ANALISIS%20TEKNIK%20MITIGASI%20RISIKO%20PEMBIAYAAN.PDF
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/4099/
Daftar Isi:
  • BRISyariah KCP Purbalingga adalah bank syariah yang menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dengan melalui beberapa produk pembiayaan yang ada, salah satunya yaitu produk pembiayaan mikro 75 iB. Dalam menyalurkan dananya, bank menghadapi berbagai macam risiko yang berdampak pada kerugian dan profitabilitas bank. Sehingga risiko-risiko tersebut harus segera diatasi dan dapat dikendalikan. Pokok masalah dari penelitian ini adalah bagaimana teknik mitigasi risiko pembiayaan produk mikro 75 ib dalam upaya pencegahan pembiayaan bermasalahdi BRI Syariah KCP Purbalingga. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilakukan di kantor BRISyariah KCP Purbalingga dan di tempat usaha calon nasabah maupun tempat usaha nasabah BRISyariah KCP Purbalingga untuk menggali informasi dan data-data yang relevan dari sumber data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh, kemudian dianalisis dengan metode deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa analisis teknik mitigasi di BRISyariah KCP Purbalingga yaitu dengan melakukan analisis pembiayaan terhadap calon nasabah menggunakan prinsip 5C ditambah dengan analisis fasilitas. Kemudian setelah mencukupi kriteria pembiayaan dan dilakukan pencairan dana, bank melakukan monitoring dengan berkunjung ke tempat usaha nasabah untuk mengetahui perkembangan usahanya. Apabila terdapat nasabah yang diperkirakan akan melakukan penyimpangan pembiayaan, maka dari bank melakukan penagihan secara intensif agar tidak berlarut-larut sehingga terjadi pembiayaan bermasalah.