Daftar Isi:
  • Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan masa depan anak, termasuk dalam meningkatkan motivasi belajar anaknya pada proses belajar. Orang tua sebegai peletak dasar pendidikan bagi anak dalam keluarga yang selanjutnya akan menjadi dasar kepribadian anak di kemudian hari. Apabila anak sejak dini telah dilatih kedisiplinan, ketekunan dalam belajar maka akan berpengaruh kepada anak di masa- masa yang akan datang. Demikian pula bimbingan, asuhan orang tua akan ikut membentuk motivasi belajar bagi anak. Rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana peran orang tua dalam memotivasi belajar siswa MI Ma’arif NU 01 Sokawera Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas?”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam Memotivasi belajar siswa MI Ma’arif NU 01 Sokawera. Bentuk peran orang tua dalam memotivasi belajar siswa meliputi perhatian pada proses belajar anak, pemberian pengertian tentang cita- cita, pemberian hadiah dan hukuman, dan penyediaan fasilitas belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian pengurus MI Ma’arif NU 01 Sokawera yang merupakan mediator antara orang tua murid dengan madrasah dan 8 orang tua siswa kelas II. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengenai peran orang tua dalam memotivasi belajar siswa MI Ma’arif NU 01 Sokawera adalah peran orang tua dalam memotivasi belajar antara lain dengan memperhatikan proses belajar anak, memberikan pengertian bahwa dengan belajar cita- cita anak akan tercapai, memberikan hadiah dan hukuman, dan menyediakan fasilitas belajar. Perhatian orang tua dalam proses belajar anak yakni dengan cara mengawasi serta mendampingi anak ketika belajar. Pengertian tentang pentingnya belajar untuk mencapai cita- cita disampaikan orang tua melalui nasehat. Hadiah diberikan saat anak meraih prestasi, sedangkan hukuman diberikan saat anak malas belajar dengan cara memberikan hukuman melalui nasehat yang mendidik. Fasilitas belajar anak yang disediakan orang tua cukup memadai. Dengan peran orang tua diatas dapat menjadikan anak termotivasi dalam belajar dan memperoleh prestasi.