PEMBELAJARAN TAHFIZ AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN ATH-THOHIRIYYAH DESA KARANGSALAM KIDUL KECAMATAN KEDUNG BANTENG KABUPATEN BANYUMAS
Main Author: | Itsna Ngazza Ulfanak, 1323301002 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/3338/1/COVER_BAB%201_%20BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.iainpurwokerto.ac.id/3338/2/Itsna%20Ngazza%20Ulfanak_PEMBELAJARAN%20TAH%7DFIZ%20AL-QUR%E2%80%99AN%20DI%20PONDOK%20PESANTREN%20ATH-THOHIRIYYAH%20%20KARANGSA.pdf http://repository.iainpurwokerto.ac.id/3338/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun terus maju dan canggih, seperti adanya aplikasi al-Qur’an baik yang berbentuk tulisan atau mp3 bahkan Qur’an video. Hal ini tidak mematahkan semangat Umat Islam mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa bahkan sampai yang tua untuk menghafal al-Qur’an, sebagaimana dahulu yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pembelajaran Tah}fiz} al-Qur’an di Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah Karangsalam Kidul, Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif yang terdiri atas tiga alur kegiatan yang berlangsung secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa dalam pembelajaran Tah}fiz} al-Qur’an di Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah terdapat tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanaan pembelajaran Tah}fiz} al-Qur’an adalah mengikuti program tutoran Juz ‘Amma, kemudian 7 suratan penting, memakai mushaf al-Qur’an cetakan Kudus, dan anjuran untuk menghatamkan al-Qur’an setiap 7 hari sekali, atau 2 minggu sekali atau paling lama sebulan sekali serta harus mentarget hafalan minimal perhari satu halaman. Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran tah}fiz} al-Qur’an yaitu meliputi 2 waktu, pada waktu setelah Shalat ‘Asar untuk setoran hafalan, dan setelah Shalat ‘Isya untuk takriran serta malam Selasa setelah Shalat ‘Isya untuk tartilan. Metode yang digunakan yaitu metode Tah}fiz}, metode wahdah, metode tasmi’, metode bin nadzor, metode menghafal satu hari satu halaman, metode talaqqi, dan metode takrir. Dalam tahap evaluasi pembelajaran Tah}fiz} al-Qur’an yaitu adanya sema’an (hari Jum’at dan Minggu), sema’an 5 juz dalam satu dudukan serta evaluasi pada Bulan Maulud. Adanya buku daftar hadir santri tah}fiz} , buku setoran santri tah}fiz} , serta daftar absebsi untuk takriran.