IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 DI MATA PELAJARAN FIQIH MTs MUHAMMADIYAH 07 KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA

Main Author: Isnaenti Adita, 1323301166
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.iainpurwokerto.ac.id/3136/1/COVER_BAB_I_BAB_V_DAFTAR%20PUSTAKA1.PDF
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/3136/2/IMPLEMENTASI%20PENDEKATAN%20SAINTIFIK%20DALAM%20KURIKULUM%202013%20DI%20MATA%20PELAJARAN%20FIQIH.PDF
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/3136/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi dari banyak sekolah yang sukses dalam penerapan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 itu sendiri diawali dari kegelisahan melihat sistem pendidikan yang diterapkan selama ini hanya berbasis pada pengajaran untuk memenuhi target pengetahuan siswa. Kurikulum 2013 masih menjadi kurikulum baru dengan segala perbaikannya. MTs Muhammadiyah 07 Kejobong menjadi salah satu sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013. Karena itulah peneliti tertarik untuk melihat lebih jauh lagi tentang penerapan kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran. Jenis penelitian ini termasuk kedalam penelitian lapangan dan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan kepala madrasah dan guru mata pelajaran. Adapun analisis data dalampenelitianinimengacupada model Miles danHuberman yang terdiri dari 4 tahap, yaitu: pengumpulan data, data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan: Penerapan pendekatan saintifik atas kurikulum 2013 di MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Kabupaten Purbalingga telah dilakukan secara maksimal sesuai prosedur keilmuan. Pendekatan saintifik sendiri mencakup kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi/menalar dan mengkomunikasikan. Peserta didik begitu antusias dalam pembelajaran, sehingga memudahkan guru untuk menerapkan setiap langkah pembelajaran. Meskipun dalam aplikasinya kegiatan menegosiasi/menalar yang dilakukan peserta didik sering kali belum optimal sesuai materi pembelajaran, karena minimnya pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Kurikulum 2013 memang menonjolkan peserta didik untuk aktif dari pada guru. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang baik bagi peserta didik. Guru harus bisa menjadi fasilitator yang mendorong peserta didik mengembangkan kemampuan dan minat yang dimilikinya. Hal ini bisa dibuktikan dalam pendekatan saintifik yang setiap kegiatannya menuntut peserta didik lebih aktif.