METODE TAHFIDZ AL-QUR’AN DI MI MA’ARIF NU 01 GUNUNGLURAH KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS

Main Author: Ufik Makhulah, 1323305152
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.iainpurwokerto.ac.id/2988/1/COVER_ABSTRAK_DAFTAR%20ISI_BAB%201_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/2988/2/UFIK%20MAKHULAH_METODE%20TAHFIDZ%20AL-QUR%E2%80%99AN.pdf
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/2988/
Daftar Isi:
  • Dengan adanya arus globalisasi yang semakinpesat, seluruh aspek kehidupan tidak ada batasnya. Baik dari segi pergaulan, alat komunikasi, dll. Tugas pendidik diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai positif agar dapat dijadikan pondasi peserta didik. Salah satu caranya dengan menghafalkan Al-Qur’an. Menghafalkan Al-Qur’an sangat mudah diterapkan untuk anak-anak, terbukti dari zaman para sahabat sampai sekarang banyak yang telah hafal Al-Qur’an diusia belia. Asal dengan menggunakan metode yang tepat. Berangkat dari itu penulis tertarik ingin mengetahui metode yang efektif menghafalkan Al-Qur’an untuk anak. MI Ma’arif NU 01 Gununglurah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang berada di kecamatan Cilongok, dimana sekolah tersebut telah menerapkan program menghafal Al-Qur’an dengan metode yang berbeda dengan sekolah yang lain. Walaupun berada terletak dekat pegunungan tetapi sekolah tersebut menjadi sekolah unggulan di daerahnya. Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian lapangan dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik analisis kualitatif yaitu data reduction, data display dan verifikasi data. Hasil penelitian metode tahfidz Al-Qur’an di MI Ma’arif NU 01 Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas menggunakan dua metode dengan digabungkan menjadi satu waktu yaitu metode takrir dan muroja’ah. Metode takrir dilakukan waktu awal pembelajaran sedangkan metode muroja’ah pada saat akhir pembelajaran. Metode takrir dilakukan dengan menunjuk siswa satu persatu, metode muroja’ah dengan bersama-sama seluruh siswa. Metode tersebut dapat berjalan dengan lancar walaupun dengan jam pelajaran sepulang sekolah dan berlatarbelakang dari siswa yang bukan berasal dari pesantren.