TRADISI UNGGAHAN SEBAGAI TRANSFORMASI AGAMA, SOSIAL DAN BUDAYA (Studi Etnografi Komunitas Bonokeling di Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas)

Main Author: Nawawi, M.Hum
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: IAIN Purwokerto
Subjects:
Online Access: http://repository.iainpurwokerto.ac.id/269/2/Nawawi_TRADISI%20UNGGAHAN.pdf
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/269/
Daftar Isi:
  • Tradisi Unggahan adalah ritual yang unik dan penuh nuansa magis. Unggahan dilakukan di situs-situs yang dianggap keramat dan dipercaya masyarakat lokal dapat mendekatkan dengan Yang Maha Kuasa. Ritual ini dipahami sebagai bentuk pelestarian warisan tradisi dan budaya para nenek moyang. Dalam konteks sosial dan budaya, Unggahan dapat dijadikan sebagai wahana dan medium perekat sosial, sarana membangun kerukunan dan kebersamaan anggota masyarakat. Dalam prosesi ritual Unggahan anggota masyarakat berkumpul bersama tanpa ada sekat-sekat dalam kelas sosial dan status sosial, tanpa ada perbedaan golongan ataupun partai. Unggahan dalam konteks masyarakat Komunitas Bonokeling dipusatkan di desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. Semua anggota masyarakat yang termasuk “anak putu” dari berbagai wilayah baik di wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap, Banjarnrgara bahkan yang berada jauh diperantauan mereka berkumpul menjadi satu di Pekuncen. Unggahan juga menjadi ajang silaturahmi keluarga dan sekaligus menjadi transformasi sosial, budaya, dan keagamaan. Unggahan merupakan ekspresi dan ungkapan kesalehan sosial masyarakat di mana rasa gotong- royong, solidaritas, dan kebersamaan menjadi pola utama dari tradisi ini. Ungkapan ini menghasilkan sebuah tata hubungan vertikal-horizontal yang lebih intim. Dalam konteks ini, Unggahan dapat meningkatkan pola hubungan dengan Tuhan dan masyarakat (sosial), sehingga akan meningkatkan pengembangan kebudayaan dan tradisi yang sudah berkembang menjadi lebih lestari. Kata Kunci : Unggahan, Transformasi, Agama,Sosial, Budaya.