Penerapan Metode Bercerita Pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI Ma’arif NU 1 LanggogsariTahun Pelajaran 2015/ 2016

Main Author: Akhmad Muzakki, 1223304027
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.iainpurwokerto.ac.id/2382/1/AKHMAD%20MUZAKKI_PENERAPAN%20METODE%20BERCERITA%20.pdf
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/2382/2/COVER_BAB%20I_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/2382/
Daftar Isi:
  • Latar belakang penelitian ini adalah di MI Ma’arif NU 1 Langgongsariyang merupakan salah satu pendidikan dasar dengan tujuan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan ketetapan agama Islam, kelak dimana peserta didik dapat memahami dan mengamalkan ajaran yang termuat didalam pelajaran sejarah kebudayaan Islam sesuai dengan apa yang diceritakan sehingga mampu menjadikannya sebagai pandangan hidup dan menjadi pedoman hidup peserta didik. Melalui metode bercerita. Rumusan Masalah yang ada dalam skripsi ini adalah bagaimana penerapan metode bercerita pada pembelajaran sejarah kebudayaan Islam. Penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Metode analisis data yang digunakan penulis adalah bentuk deskriptif analisis dengan cara berfikir induktif yaitu berangkat dari fakta-fakta khusus kemudian di generalisasi yang bersifat umum berupa reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penerapan metode bercerita pada pembelajaran sejarah kebudayaan Islam pada dasarnya masih perlu penekanan di bagian intonasi guru, dan pemunculan tokoh-tokoh. Dimana hal itu merupakan pokok penting dalam penyampaian cerita sehingga pesan dalam cerita tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Penggunaan metode bercerita memungkinkan anak mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, psikomotor masing-masing. Penekanan metode bercerita adalah pesan yang diinginkan dapat tersampaikan sehingga memiliki pengaruh yang besar terhadap perasaan peserta didik. Setelah pesan yang diinginkan bisa disampaikan. Peserta didik mampu untuk meneladani dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam materi-materi dalam pembelajaran sejarah kebudayaan Islam. Peserta didik menyimak dengan seksama proses pembelajaran sehingga mampu menyerap dan mengambil nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang disampaikan.