Daftar Isi:
  • Etika merupakan faktor penting yang dapat dipertanggung jawabkan oleh individu yang berkumpul dalam sebuah komunitas. Pesantren mahasiswa sebagai salah satu bentukan komunitas tentunya tidak dapat terlepas dari pemberlakuan etika di dalamnya. Individu dalam komunitas tersebut (santri) akan mengalami problem sosial ketika tidak mengatahui keberadaan etika di dalam komunitasnya. Penelitian ini berusaha merumuskan dan menjawab etika kepesantrenan yang berlaku di pesantren mahasiswa An najah. Penelitian ini tergolong penelitian lapangan (Field Research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian di lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan paradigma Definisi sosial Max Weber, dan melakukan pendekatan Geroge Simmel mengenai interaksionisme simbolik. Kemudian, data yang diperoleh di analisis menggunakan teknik analisis tema (Discovering Culture Themes analysis) Guna memenuhi hal tersebut, penelitian ini menggunakan data yang diambil melalui wawancara mendalam terhadap elemen menggunakan metode Non-Probability Sampling. Data primer dalam penelitian ini ialah pernyataan langsung dari pengasuh sekaligus penentu standar etik yang berlaku dalam pesantren. Kesimpulan penelitian ini ialah, pesantren Mahasiswa An Najah menerapkan nilai dasar etika kemanfaatan, keamanan, dan tanggungjawab. Dari penerapan nilai etika ini, menggolongkan Etika Pesantren An Najah sebagai Etika Utilitarianisme, yakni etika yang berorientasi terhadap kemaslahatan seluruh elemen yang berkepentingan. Proses internalisasi etika di pesantren an mahasiswa an najah dengan cara memaksimalkan pengurus sebagai represive state apparatus, atau pengurus sebagai pengendali berjalannya etika melalui aturan pesantren. Kata kunci: Etika, Pesantren, Santri, An Najah