PENDIDIKAN SEKS BAGI SANTRI PONDOK PESANTREN “AL-IHSAN” DESA PURWASABA, KECAMATAN MANDIRAJA, KABUPATEN BANJARNEGARA
Main Author: | Achmad Latif Nur, 102331211 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/1773/1/Cover_Bab%20I_Bab%20V_Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.iainpurwokerto.ac.id/1773/2/Ahmad%20Latif%20N_PENDIDIKAN%20SEKS%20BAGI%20SANTRI%20PONDOK%20PESANTREN%20AL%20IHSAN.pdf http://repository.iainpurwokerto.ac.id/1773/ |
Daftar Isi:
- Pendidikan Seks adalah suatu pengajaran mengenai masalah-masalah seksual yang diberikan kepada anak guna memperkecil angka penyelewengan seksual. Pendidikan seks juga bisa diartikan Pendidikan Kehidupan Keluarga. Pembelajaran mengenai pendidikan seks sudah berjalan sekitar 9 tahun di Pondok Pesantren Al-Ihsan Purwasaba, dimana pembelajaran ini menggunakan kitab-kitab klasik ulama salaf terdahulu. Diantara kitab-kitab yang dipakai yaitu: Risa>lah Al-Mah}i>d, Qurrotul ‘Uyun, ‘Uqudullijain, dan Fathul Izar. Diantara tujuan diadakannya pendidikan seks adalah untuk membekali keilmuan tentang keluarga supaya nantinya bisa mencapai derajat keluarga sakinah, mawaddah, warrohmah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pendidikan Seks bagi Santri Pondok Pesantren Al-Ihsan, Purwasaba, Mandiraja, Banjarnegara. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dengan menggunakan pola berfikir induktif. Dari hasil analisis yang dilakukan penulis, bahwa Pendidikan Seks bagi Santri Pondok Pesantren Al-Ihsan, Purwasaba, Mandiraja, Banjarnegara meliputi: Esensi dari pendidikan seks itu sangat penting untuk dipelajari bagi siapa saja terutama anak-anak. Tujuan diadakan pendidikan seks adalah untuk mencetak generasi keluarga yang Islami dengan memberikan materi-materi yang berhubungan dengan hal-ihwal keluarga yang nantinya pasti akan bermanfaat. Namun dalam memberikan materi harus mempertimbangkan 2 hal yaitu tingkat pertumbuhan dan perkembangan wawasan anak dan pertimbangan jenis kelamin (laki-laki atau perempuan), karena kedua jenis ini akan berbeda kematangannya dalam masalah seks. Dalam pembelajaran guru juga menggunakan metodemetode yang bervariasi sesuai materi, diantaranya metode demonstrasi, metode ceramah, metode tanya jawab, diskusi dan lain-lain dan dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Seks bagi Santri Pondok Pesantren Al-Ihsan, Purwasaba, Mandiraja, Banjarnegara berjalan dengan baik sesuai dengan teori-teori pendidikan seks yang ada. Kata kunci: Pendidikan, Seks, Santri, Pesantren