Daftar Isi:
  • Al Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang menjadi pegangan dan pedoman bagi kehidupan Umat Islam. Sebagai kitab suci sudah seharusnya kita menjaga dengan sebaik-baiknya supaya al Qur’an tetap terjaga keutuhan dan keasliannya. Salah satu cara untuk memelihara dan mempertahankan keaslian al Qur’an adalah dengan menghafalkannya.Anak harus diajarkan tentang Al Qur’an sejak dini. Mempelajari Al Qur’an bisa dilakukan dengan banyak cara, di antaranya dengan belajar membaca dengan benar melalui tajwid, belajar menulis Al Qur’an, mempelajari isi kandungan dalam ayat-ayat Al Qur’an, belajar menghafal Al Qur’an dan artinya, dan sebagainya. Penelitian yang penulis lakukan adalah jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada yakni gejala menurut apa adanya pada saat penelitian itu dilakukan (Suharsimi Arikunto, 2005: 234). Dalam penelitian ini penulis turun langsung ke lapangan untuk memperoleh informasi dan data-data yang dibutuhkan mengenai aktivitas menghafal materi Al Qur’an Hadits kelas lima (V) di MI Ma’arif NU Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. Adapun metode pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara, metode observasi dan metode dokumentasi. Dalam pelaksanaan aktivitas menghafal materi pelajaran Al Qur’an Hadits kelas V di MI Ma’arif NU Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas, guru Al Qur’an Hadits melakukan kegiatan persiapan dan pelaksanaan. Dalam tahap persiapan, guru memberikan motivasi supaya siswa mempunyai niat yang kuat untuk, belajar ilmu tajwid dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti aktivitas menghafal. Pada tahap pelaksanaan, guru menggunakan empat metode yang berbeda. Dalam pelaksanaan aktivitas menghafal di kelas V MI Ma’arif NU Pliken, guru menggunakan tiga metode yaitu metode pengulangan (Muroja’ah), metode dawaran, metode umpan balik, dan metode tasmi’. Metode tasmi’ juga digunakan guru untuk mengevaluasi kemampuan siswa. Kata kunci: Aktivitas menghafal, al Qur’an Hadits, Siswa