NILAI IBADAH SISWA PENYANDANG DISABILITAS TUNA RUNGGU DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PRABUMULIH DALAM TINJAUAN FILSAFAT ETIKA IBNU MISKAWAIH.--

Main Author: PUTRI ARNI
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang , 2022
Subjects:
Online Access: https://slims.radenfatah.ac.id:443/index.php?p=show_detail&id=33977
https://slims.radenfatah.ac.id:443/repository/http%3A%2F%2Frepository.radenfatah.ac.id%2Fid%2Feprint%2F20531
Daftar Isi:
  • Manusia yakni makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh maha kuasa yaitu Allah SWT. Manusia itu pada dasarnya adalah mahluk unik yang istimewah, bahkan keunikan manusia itu semuanya berbeda, manusia mempunyai akal yang tidak tidak dimiliki oleh mahkluk hidup yang lain1 . Pada hakikatnya manusia itu sebagai seorang individu memiliki Jasmani (badan) dan Rohani (jiwa). Manusia sudah pasti berbadan, badan bersatu dengan realitas sekitarnya menggunakan badan manusia yang bangkit, bisa melihat, mendengar, bergerak, berjalan, dan bisa beraktivitas. Secara materi seluruh manusia adalah jasmani (badani), karena badanlah yang dipandang dan aspek jasmani itu adalah bentuk konkrit tertentu yang dipandang sebagai bentuk kesatuan biologis.2 Sedangkan rohani (jiwa) itu berarti sesuatu yang menyebabkan suatu jasad atau jasmani itu hidup. Roh pada manusia disebut Roh Insani perbedaan antara jasad yang hidup dan jasad yang mati terletak pada ada atau tidaknya zat penyebab hidup itu yang terdapat dalam jasad mahkluk yang bersangkutan. Zat penyebab hidup inilah yang dikenal dengan roh. Roh adalah penyebab hidup, bukan penyebab kesadaran. Penyebab kesadaran adalah arus bion-bion dari panca indera yang mengalir ke dalam otak.