Penerapan Motif Ular dalam Karya Batik sebagai Representasi Pandemi COVID-19
Main Author: | Al Hazmi, Fariz; Universitas Negeri Jakarta |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik
, 2023
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.kemenperin.go.id/dkb/article/view/7262 http://ejournal.kemenperin.go.id/dkb/article/view/7262/pdf_168 |
Daftar Isi:
- Situasi Pandemi Covid-19 yang terjadi di dunia saat ini merubah tatanan kehidupan manusia. Penyebarannya yang cepat membuat perasaan khawatir, ketakutan dan waspada. Ketakutan dan kekhawatiran tersebut diibaratkan seperti melihat seekor ular sebagai hewan yang memberikan rangsangan yang mengancam. Ular juga menjadi simbol kesehatan dunia dan sebagai lambing kehormatan bagi tenaga medis sebagai garda terdepan menjadi harapan semua orang. Tujuan penciptaan karya seni batik adalah untuk merepresentasikan situasi pandemi Covid-19 melalui visualisasi ular sebagai metafora. Metode penciptaan ini menggunakan Research–led practic, yaitu dalam melakukan penciptaan karya seni dilakukan penelitian terlebih dahulu untuk mendapatkan landasan teori dan menjadi acuan dalam proses praktik. Hasil penciptaan karya batik diberi judul “Loba Oray” atau yang berarti banyak ular dengan satu motif utama yaitu “Oray Gede” dengan makna penghormatan terhadap tenaga medis dan harapan yang besar, dua motif pelengkap yaitu “Sisik Oray” yang bermakna untuk membiasakan diri dalam kehidupan yang baru dan motif “Kembang Melati” melambangkan hati yang suci serta pikiran dan tekad yang murni. Warna yang digunakan yaitu jenis pewarna alami dari ekstraksi kulit rambutan yang menghasilkan warna cokelat dan hitam sebagai warna yang mewakili perasaan yang kelam dalam situasi pandemi Covid-19.