PENGARUH CUKA KAYU GALAM (Melaleuca Cajuput), AKASIA (Acacia Mangium), DAN KARET (Hevea Brasiliensis) TERHADAP DAYA TAHAN SIMPAN IKAN SEGAR
Main Author: | Pujilestari, Titiek; Baristand Industri Banjarbaru |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
, 2007
|
Online Access: |
http://ejournal.kemenperin.go.id/jri/article/view/21 http://ejournal.kemenperin.go.id/jri/article/view/21/17 |
Daftar Isi:
- Penggunaan tiga jenis cuka kayu, yaitu galam, akasia dan karet telah diteliti pengaruhnya terhadap daya awet ikan bandeng, kembung dan gabus menggunakan metoda perendaman selama lima menit dengan konsentrasi 10%. Setelah dilakukan penyimpanan sampai dua bulan ternyata kondisi ikan tetap baik, tidak ditumbuhi jamur, tekstur padat dan warna putih kekuningan. Kadar protein ikan tidak dipengaruhi oleh lama penyimpanan, tetapi dipengaruhi jenis cuka kayu dan jenis ikan. Jumlah E. coli pada ikan awetan lebih kecil daripada jumlah E. coli sebelum diawetkan dengan cuka kayu. Semakin lama penyimpanan Total Plate Count semakin menurun. Cuka kayu hasil penelitian berwarna kuning kecoklatan sampai coklat kehitaman, pH berkisar antara 2,5 - 4,0 dan kadar air antara 97,63% - 98,86% serta berbau khas asap. Jumlah senyawa yang terdeteksi pada cuka kayu galam sebanyak 21 senyawa, kayu akasia 36 senyawa dan kayu karet 28 senyawa. Ketiga jenis cuka kayu mengandung tiga senyawa kimia yang sama yaitu asam aselat, fenol, dan 2-metoksi-fenol, walaupun konsentrasinya berbeda.