Pemberdayaan Anak Yatim dan Dhuafa oleh Yayasan Rumah Yatim dan Dhuafa Amanah Umat (RYDAU) Melalui Program Pendidikan (Studi di Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang)
Daftar Isi:
- Pemberdayaan merupakan suatu usaha atau upaya yang dilakukan dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan kemandirian individu atau kelompok masyarakat baik di bidang ekonomi, kesehatan, maupun pendidikan. Anak yatim dan kaum dhuafa, mempunyai hak mendapatkan pendidikan yang layak. Oleh karena itu Yayasan Rumah Yatim dan Dhuafa Amanah Umat sebagai salah satu lembaga sosial yang membantu anak yatim dan dhuafa untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pendidikan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana tahapan pelaksanaan program pendidikan dalam memberdayakan anak yatim dan dhuafa? 2) Bagaimana manfaat pemberdayaan anak yatim dan dhuafa melalui program pendidikan? 3) Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam menjalankan program pendidikan? Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui tahapan pelaksanaan program pendidikan dalam memberdayakan anak yatim dan dhuafa. 2) Untuk mengetahui manfaat pemberdayaan anak yatim dan dhuafa melalui program pendidikan. 3) Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam program pendidikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena penulis menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di tempat penelitian. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tahapan pelaksanaan program pendidikan di Yayasan Rumah Yatim dan Dhuafa Amanah Umat yaitu tahapan persiapan dan tahapan evaluasi. Dengan adanya program tersebut maka terdapat manfaat yang dirasakan yaitu manfaat pendidikan dan manfaat sosial. Faktor pendukung dari program pendidikan adalah: tenaga pengajar, murid dan bantuan donatur. Sedangkan faktor penghambat yaitu, belum adanya kurikulum belajar, dan kurangnya pengarsipan data.