PRAKTEK WIRIDAN DAN PEMBENTUKAN JIWA YANG TENANG (Studi Kasus Pada Jama’ah Tarekat Qadiriyyah Wa An-Naqsyabandiyah Cigandeng Menes Pandeglang)
Daftar Isi:
- Manusia dalam perkembangan hidupnya banyak dipengaruhi oleh kebendaan atau materi. Standar kebahagiaan diukur dengan materi dan kelezatan jasmaniah yang sifatnya sementara dan tidak pernah merasa puas. Hal semacam itu menjadikan kehidupan terasa hampa. Hal ini juga mengakibatkan miskin kerohanian (spiritual), sehingga manusia dalam hidupnya tidak seimbang. Dengan problem tersebut, dalam Islam muncul orang-orang yang dalam hidupnya berusaha menyeimbangkan antara kebutuhan jasmani dan rohani. Tarekat adalah suatu jalan atau cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam hal ini salah satu bentuk ajaran dalam tarekat adalah mengamalkan zikir, sebagai pengendali manusia untuk selalu ingat dan mendekatkan diri kepada Allah, selalu berusaha untuk selalu berbuat baik dan menyadari atas semua dosa yang telah diperbuatnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan zikir jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa AnNaqsyabandiyyah Cidandeng Menes Pandeglang? 2) Apa motif jama’ah mengikuti zikir Tarekat Qodiriyyah Wa An-Naqsyabandiyyah? 3) Bagaimana Pengaruh Wiridan terhadap ketenangan Jiwa jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa AnNaqsyabandiyyah di Cigandeng Menes Pandeglang? Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mendeskripsikan dan menganalisa tentang pelaksanaan amalan zikir Tarekat Qodiriyah Wa An-Naqsyabandiyyah Cigandeng Menes Pandeglang. 2) Untuk mendeskripsikan motif Jama’ah yang mengikuti zikir Tarekat Qodiriyyah Wa An-Naqsyabandiyyah. 3) Untuk mengetahui pengaruh Wiridan terhadap Ketenangan Jiwa Jama’ah Tarekat Qodiriyah Wa AnNaqsyabandiyyah Cigandeng Menes Pandeglang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, menggambarkan dan menguraikan secara faktual apa yang dilihat dan ditemukan dari objek penelitian. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Kegiatan zikir Jama’ah TQN Cigandeng Menes Pandelang adalah setiap individu wajib zikir nafyisbat, “Laa Ilaha Illallah” sebanyak 165 kali dengan cara jahr (keras) setiap sesudah solat fardu dan zikir ism az-Zat “Allah, Allah...” dalam hati sebanyak sepuluh ribu atau selama satu setengah jam setiap harinya dengan rangkaian zikir dan do’a yang telah ditentukan. Motif warga berbai’at TQN Cigandeng Menes Pandeglang adalah: (a) perasaan jenuhan dan capek dengan kegiatan sehari-hari, (b) keresahan dalam hati dan (c) melihat akhlak mursyid. Adapun pengaruh zikirnya terhadap ketenangan jiwa yaitu (a) merasakan nikmatnya bertauhid, (b) selalu bersyukur karena dapat merasakan nikmat walaupun dalam keadaan sempit, (c) semangat dalam kebaikan dan (d) timbulnya akhlak mulia yang dicerminkan dari hati.