Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah (Studi Kasus di Kelompok Wanita Tani Harapan Jaya Kelurahan Sayar, Kecamatan Taktakan, Serang Banten)
Daftar Isi:
- Pemanfaatan lahan pekarangan rumah merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Upaya tersebut diarahkan agar masyarakat memiliki kesadaran, pemahaman, sikap, dan selanjutnya diwujudkan kepada perilaku positif untuk ketahanan pangan, selain itu juga untuk menjaga, memelihara, dan melestarikan lingkungannya. Oleh sebab itu, Kelompok Wanita Tani Harapan Jaya mencoba untuk memberdayakan masyarakat sekitar dengan cara memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani Harapan Jaya melalaui pemanfaatan lahan pekarangan rumah?. 2) Apa sajakah faktor yang menjadi pendukung dan penghambat Kelompok Wanita Tani Harapan Jaya dalam menjalankan programnya? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) bagaimana pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani Harapan Jaya melalui pemanfaatan lahan pekarangan rumah?. 2) apa sajakah faktor yang menjadi pendukung dan penghambat Kelompok Wanita Tani Harapan Jaya dalam menjalankan programnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif karena saya ingin menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di tempat penelitian. Sedangkan untuk teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kelompok Wanita Tani Harapan Jaya telah melakukan 6 dari 7 tahapan�tahapan pemberdayaan, yaitu: Tahap persiapan, tahap pengkajian (assessment), tahap perencanaan alternatif program, tahap pemformulasi rencana aksi, Tahap Implementasi program atau kegiatan dan tahap evaluasi. Tahapan yang ke 7 yaitu tahapan terminasi belum dilakukan karena kegiatan masih berjalan. Adapun faktor pendukung dari program tersebut adalah: keterlibatan pengurus yang baik dan aktif serta partisipasi masyarakat yang mudah diajak kerjasama. Adapun faktor penghambat yaitu: kurangnya kesadaran dalam pengarsipan data dan kurang memadainya sarana dan prasarana yang dimiliki.