Penerapan Konseling Realitas Untuk Mengatasi Stres Pada Istri Pertama Yang Dipoligami (Studi di Desa Kadubera, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang)
Daftar Isi:
- Perkawinan poligami memang bukan menjadi hal baru di masyarakat tidak sedikit yang melakukan perkawinan poligami, namun kebanyakan diantara mereka yang melakukan perkawinan poligami hanya sebatas perkawinan dibawah tangan tanpa dicatat akta perkawinan sehingga sulit untuk mencari data perkawinan poligami. Namun dalam realitanya tidak semua pasangan dari perkawinan itu mengalami kebahagiaan. Adapun penerapan yang dilakukan dalam mengatasi stres pada istri pertama yang dipoligami oleh suaminya, yaitu Terapi Realitas yang dilakukan langsung oleh peneliti kepada responden. Dalam penerapan Konseling Realitas merupakan bentuk bantuan yang diberikan kepada responden agar responden bisa menerima nasib yang telah Allah SWT tentukan dan untuk bisa lebih bersyukur dalam hidup, juga menjalankan hidupnya dengan keikhlasan. Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana kondisi psikologis terhadap istri pertama yang dipoligami?, 2) Bagaimana penerapan konseling Realitas terhadap istri pertama yang dipoligami?, 3) Bagaimana hasil penerapan terapi realitas dalam mengatasi stres pada istri pertama yang di poligami di desa Kadubera? Peneliti ini bertujuan untuk menjelaskan: 1) Untuk mengetahui kondisi psikologi pada istri pertama yang dipoligami. 2) Untuk mengetahui penerapan konseling realitas dalam mengatasi stres pada istri pertama yang dipoligami. Dalam penelitian ini dilakukan di desa Kadubera Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang, pada 4 responden yaitu RY,MM,WT dan SH. Peneliti menggunakan pendekatan dengan jemis penelitian tindakan, dengan metode kualitatif. Untuk mengumpulkan data dilakukan dengan observasi, wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Penerapan konseling realitas dalam mengatasi stres pada istri pertama yang dipoligami yaitu: Attending, mengidentifikasi masalah, memfasilitasi perubahan terapeutis, evaluasi. Setelah peneliti melakukan penerapan Terapi realitas pada istri pertama yang mengalami stres. responden sudah merasa lebih tenang, fikiran dan perasaannya jauh lebih baik, sudah tidak terlalu menyalahkan diri sendiri, dan bisa menerima kenyataan dalam permasalahan dengan ikhlas dan pasrah pada Allah SWT. Responden juga setelah di lakukan konseling realitas responden bisa menerima dengan kondisinya yang sekarang, lebih sabar dan juga lebih tenang.