Do’a dan Ikhtiar Dalam Al-Qur’an (Studi Tematik pada Tafsir Marāh Labīd Karya Syekh Nawawi al-Bantani)
Daftar Isi:
- Nama : Samsul Muarif, NIM: 171320035, Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuludin dan Adab, Tahun 2021 M/1443 H. Judul Skripsi: Do’a dan Ikhtiar Dalam Al-Qur’an (Studi Tematik pada Tafsir Marāh Labīd Karya Syekh Nawawi al-Bantani). Dalam memahami masalah do’a dan ikhtiar masih banyak yang tidak sesuai sehingga menganggap bahwa do’a juga termasuk ikhtiar sehingga cukup hanya berdo’a saja tanpa melakukan ikhtiar secara fisik, ini terjadi ketika maraknya wabah penyakit Covid-19 yang mana sebagian orang menganggap bahwa hanya dengan berdo’a saja mereka bisa terhindar dari wabah ini sehingga mengabaikan protocol Covid-19 itu sendiri. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1). Bagaimana posisi do’a dan ikhtiar dalam Islam? 2). Bagaimana hubungan antara do’a dan ikhtiar menurut Syekh Nawawi al-Bantani? Adapun tujuan dari skripsi ini adalah: 1). Untuk mengetahui posisi do’a dan ikhtiar dalam Islam. 2). Untuk mengetahui hubungan antara do’a dan ikhtiar menurut Syekh Nawawi al-Bantani. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan metode kepustakaan (library research) Data penelitian dikategorikan menjadi dua sumber yaitu sumber primer berupa Tafsir Marāh Labīd sumber sekunder berupa buku-buku do’a dan ikhtiar. Hasil dari skripsi ini sebagai berikut : dalam masalah do’a dan ikhtiar penulis mengkaji pendapatnya Syekh Nawawi baik dalam tafsirnya ataupun karya-karyanya yang lain, bahwa do’a mempunyai posisi yang sangat tinggi dalam islam. Syekh Nawawi mengatakan do’a merupakan pilarnya agama, orang yang meninggalkan do’a termasuk orang-orang yang sombong karena dia hanya bergantung kepada harta, kedudukan dan ikhtiarnya saja. Begitupula dengan ikhtiar Syekh Nawawi mengatakan ikhtiar (usaha) merupakan bentuk tawakal seseorang kepada Allah yaitu rela terhadap sesuatu yang telah ditentukan Allah dari hasil ikhtiar tersebut. Melihat pernyataan tersebut penulis menganalisis bahwa do’a dan ikhtiar mempunyai posisi yang sangat tinggi yang tidak boleh dipisahkan, memang benar do’a termasuk ikhtiar akan tetapi ikhtiar yang dimaksud ialah ikhtiar secara fisik yaitu bekerja keras. Adapun maksud dari do’a ialah hanya meminta kepada Allah baik diucapkan ataupun tidak dan tidak dibarengi dengan usaha fisik. Dalam al-Qur’an Allah menjelaskan ayat-ayat yang berkaitan dengan hal tersebut diantaranya Qs. Al-A’rāf ayat 55, Qs. Al-Ghāfir ayat 60, Qs. Al-Baqarāh ayat 186, Qs. An-Najm ayat 39, Qs. Ar-Rā’du ayat 11, Qs. An-Nisā ayat 32, Qs. Al-Laīl ayat 4, Qs. Al-jumu’āh ayat 10 dan Qs. At-Taubāh ayat 105.