Daftar Isi:
  • Syifa Zuraida Marhamah, NIM 161360058. “Metafora Dalam Lagu Ratapan Perang Timur Tengah (Perbandingan Ilmu Balaghah dan Semantik Kognitif)’’. Skripsi. Bahasa, dan Sastra Arab. Universitas Islam Negri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2020 M/1442 H. Lagu bisa terlahir dari berbagai hal, salah satunya dari dampak peperangan seperti yang terjadi di Timur Tengah. Dalam mengekspresikan pengalamannya, penyair melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya. Salah satu permainan kata dalam lagu adalah penggunaan "metafora". Metafora bisa mengungkapkan nilai-nilai ideal dalam sebuah lagu melalui analisis makna di dalamnya. Metafora tidak hanya dikenal dalam linguistik Indonesia, metafora juga dikenal dalam linguistik Arab dan Barat. Dalam istilah Indonesia metafora dikenal dengan majas, dalam istilah Arab metafora dikenal dengan majaz, dan dalam istilah Barat dikenal dengan metafora (metaphor). Maka penelitian ini berfokus pada linguistik Arab dan Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap: 1) Apa saja kata-kata metafora yang terdapat dalam lagu ratapan perang?, 2) Bagaimana analisis kata-kata metafora dalam ilmu balaghah dan metafora dalam semantik kognitif terhadap lagu ratapan perang?, 3) Bagaimana perbandingan analisis antara majaz dalam balaghah dan metafora dalam semantik kognitif terhadap lagu ratapan perang?, yang bertujuan untuk: 1) Mengetahui kata-kata metafora dalam lagu ratapan perang, 2) Mengetahui bentuk majaz dan bentuk metafora dalam lagu ratapan perang dari pandangan balaghah dan semantik kognitif, 3) Mengetahui persamaan dan perbedaan antara majaz dalam balaghah dan metafora dalam semantik kognitif. Untuk mengungkapnya, peneliti menggunakan teori balaghah yang diterapkan dalam majaz dengan klasifikasinya, dan teori semantik kognitif yang diterapkan dalam metafora konseptual dengan klasifikasinya pula. Lalu peneliti membandingkanya karena sama-sama diterapkan pada metafora. Dari penelitian ini peneliti menemukan: 1) 20 kata metafora dari tiga lagu ratapan perang. 2) Analisis majaz pada teori balaghah condong pada unsur-unsur utama. Sedangkan analisis metafora pada teori semantik kognitif melakukan penyerupaan didasarkan pada pengalaman sehari-sehari, konsep ruang, dan penggambaran hal abstrak yang seolah-olah hidup. 3) Pada dasarnya majaz lughawi dan metafora konseptual memiliki kesamaan bahwa keduanya adalah ungkapan yang digunakan bukan pada makna aslinya. Persamaannya terletak pada 3 unsur-unsur utama dan 2 macam dari keduanya. Perbedaannya terletak pada jumlah macam-macam metafora dari kedua teori. Keduanya sama-sama mampu mengungkapkan makna. Hanya saja pemaknaan kalimat bisa lebih luas dilakukan menggunakan teori Semantik Kognitif, karena teori ini memaknai kalimat tidak terbatas pada unsur utama.