Daftar Isi:
  • Muhamad Daroji, NIM 153600347. “maushul dalam al-arbain anawawi (Kajian ilmu nahwu)”. Skripsi. Bahasa dan Sastra Arab. Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2020 M/144. Isim maushul adalah isim yang menunjukan ma’na dengan peranatara yang di sebutkan isim maushul setelahnya yaitu di namakan kalimat. Isim maushul terbagi menjadi dua yaitu isim maushul ismiyyah dan isim maushul harpiyah dan isim mausul ismiyah terdapat hurup isim maushul yaitu alladzi, walladzaani, walladzayni, walladziina, waluula, wallatii, wallataani, wallatayni,wallaatii, wallaati, wallaaii. Dan ismul maushul harpiyyah terdapat hurup maushul yaitu an, anna, wakai, wama, walau. Dan adapaun pemabagian isim maushul yaitu silatul maushul adalah kalimat yang di sebutkan setelah isim maushul dari ma’na tersebut di namakan shilatul maushul Dan adapun pertanyaan pembahasan yang di utarakan di antaranya adalah : 1.apa saja yang masuk kepada hadist al-arbain annawawi? 2. Bagaimana isim maushul ketika penelitian ilmu nahwu dalam hadist al-arbain annawawi? Dan tujuannya adalah : 1. Mengetahui isim maushul yang masuk dalam hadist al-arbain annawawi 2. Untuk mengetahui isim maushul ketika penelitian ilmu nahwu dalam hadist al-arbain annawawi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif studi kepustakaan. Metode kualitatif yaitu metode penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian. Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa Isim maushul adalah isim yang menunjukan ma’na dengan peranatara yang di sebutkan isim maushul setelahnya yaitu di namakan kalimat. Isim maushul terbagi menjadi dua ismiyyah dan harpiyah dan isimiyyah terbagi menjadi dua khas dan musytarak, shilatul maushul dan dhamir a’id, dan hadis arbain yang menggunakan maushul alladzi hanya 1 dan alladzina 1 dan ma 15 maushul dan maushul man 5 hadist yang terdapat isim maushul antara lain : 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10, 11, 13,15, 19, 23, 24,25, 27, 28, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 42. Dan penelitian ilmu nahwu dalam hadist al-arbain annwawiyah namun hanya sebagianya saja karna beberapa konteks kalimat yang mempengaruhi hal tersebut.