الترجمة عن السجع في سورة الواقعة (دراسة عن ترجمة القرآن في الكتابي تفسير المصباح لقريش الشهاب وترجمة القرآن للشئون الدينية)
Daftar Isi:
- Bunga Stevia, NIM: 133600215, Judul Skripsi: Penerjemahan Saja’ dalam Surah Al-Waqiah (Kajian Terjemah menurut Tarsir Al-Misbah karya Quraisy Shihab dan Kementerian Agama). Pokok permasalahan yang menjadi kajian pembahasan dalam penelitian ini adalah: 1. Apa saja ayat-ayat Al-qur’an yang menggandung saja’ di dalam Surah Al-Waqi’ah? 2. Bagaimana terjemahan saja’ dalam surat Al-Waqiah pada Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab dan Kementerian Agama? Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah: 1.untuk mengetahui ayat-ayat yang mengandung saja’ di dalam Surah Al-Waqi’ah. 2. Terjemahan saja’ dalam Surah Al-Waqiah pada Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab dan Kementerian Agama. Peneliti menggunakan metode analisis kualitatif. Metode analisis kualitatif adalah suatu metode dengan mengumpulkan buku-buku dan referensi yang berkaitan dengan objek penelitian, kemudian mengklarifikasi dan menganalisisnya. Adapun hasil peneliti dalam penelitian ini adalah terdapat 35 sajak dalam Surah Al-Waqi’ah yang terdiri dari 96 ayat. Adapun pembagian sajak dalam Surah Al-Waqiah yaitu 7 sajak mutawazi, 1 sajak muroso dan 27 sajak mutorof. Ayat yang didalamnya terdapat saj’a al-mutawazi adalah : 2-3, 4-5, 8-9, 29-30, 33-34, 66-67, 93-94. Ayat yang didalamnya terdapat saj’a al-mutharaf adalaha: 1-2, 10-11, 16-17, 18-19, 20-21, 22-24, 25-26, 32-33, 38-40, 42-44, 47-49, 54-55, 56-57, 58-59, 60-61, 62-63, 64-65, 66-67, 68-69, 70-71, 72-73, 75-76, 78-79, 80-82, 84-85, 91-92. Ayat yang didalamnya terdapat saj’a al-murasha adalah: 90-91 Dalam buku Qureshi Shihab dan pencetakan Kementerian Agama, ada sejumlah ayat yang memiliki perbedaan dalam segi bahasa dan wazan. Tetapi secara maknawi dan istilah itu memiliki arti yang sama. Seperti : اِذَا وَقَ عَتِ الْوَاقِعَة Ini berbeda ketika Tafsir Al-Misbah di atas ayat pada kejadian atau peristiwa. Ayat ini menyebutnya hanya peristiwa, karena batas ini, bentuknya jelas dan konsisten, bahkan jika peristiwa itu tidak dijelaskan oleh ini. Sedangkan Kementerian Agama Republik Indonesia menulis kata Hari iamat tanpa analogi dan terminologi lainnya.