KONSELING KELOMPOK UNTUK MENDISIPLINKAN KEGIATAN RUTINITAS MINGGUAN LANSIA (Studi di UPTD Perlindungan Sosial Banten, Cipocok Jaya Kota Serang)
Daftar Isi:
- Nama Irfan Abdul Muzib, NIM 153400484, Judul SKRIPSI: KONSELING KELOMPOK UNTUK MENDISIPLINKAN KEGIATAN RUTINITAS MINGGUAN LANSIA (Studi di UPTD Perlindungan Sosial Banten, Cipocok Jaya Kota Serang). Jurusan Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negri Sultan Maulana Hasanudin Banten. Beberapa lansia yang mengalami masalah keresahan, kebimbangan, stress, merasa dikucilkan, mudah tersinggung, dan tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar, membuat lansia ini tidak mau melakukan kegiatan rutinitas mingguan, seperti olahraga, kerajinan, dan pengajian. Padahal, kegiatan positif itu akan membuat para lansia dapat mengatasi masalahnya. Beberapa alasan dari mereka tidak bisa mengikuti kegiatan rutinitas, yaitu sering merasakan sakit, jengkel terhadap teman yang lainnya, dan butuh pengakuan dari lingkungan sekitar. Dari uraian permasalahan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana kegiatan rutinitas lansia yang tidak disiplin di UPTD Perlindungan Sosial Provinsi Banten? 2) Bagaimana penerapan konseling kelompok dalam pendekatan humanistik untuk mengatasi perilaku lansia yang tidak disiplin di UPTD Perlindungan Sosial? 3) Bagaimana hasil dari proses layanan konseling kelompok untuk mendisiplinkan perilaku lansia di UPTD Perlindungan Sosial? Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik tindakan konseling pendekatan humanistik. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kepada 5 klien lansia di UPTD Perlindungan Sosial Banten, yaitu SR, SK, RT, HT, dan NN. Terhitung pada bulan Januari, Februari, sampai April. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa, 1) Kegiatan rutinitas yang menyebabkan lansia tidak disiplin disebabkan oleh tiga faktor, yaitu pasifnya lansia, kurangnya motivasi, dan rasa ingin dihargai oleh orang lain di dalam lingkungannya. 2) Layanan konseling kelompok mendisiplinkan kegiatan rutinitas mingguan lansia dengan pendekatan humanistik. Pertama, peneliti membangun hubungan dengan klien dan juga pekerja yang khusus mengurusi lansia. Kedua, peneliti mendifinisikan faktor-faktor penyebab lansia tidak disiplin. Ketiga, memfasilitasi arahan dengan memberikan motivasi agar lansia berubah. 3) Hasil konseling kelompok untuk mendisiplinkan kegiatan rutinitas mingguan terhadap lansia dapat dilihat dari banyaknya perubahan lansia seperti, mereka mau melakukan keterampilan, olahraga, dan pengajian. Mulai mau diajak kegiatan rutinitas mingguan, mulai beradaptapsi pada sesama lansia seperti bersilahturahmi antar wisma, mulai peduli seperti memberikan info tentang obat herbal sakit perut pada salah satu lansia yang sakit, tak terdengar obrolan buruk antara sesama lansia, dan ketika diajak untuk mengikuti kegiatan rutinitas mereka memiliki semangat untuk mengikutinya.