Daftar Isi:
  • Nama : Muhammad Saeful Ramdan, NIM : 153800037, Pemberdayaan Masyarakat LAZ Harfa Banten Melalui Program Budidaya Ternak Domba (Studi Kasus Di Kampung Suka Rendah, Desa Kutamekar, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang ), Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah, Tahun 2020 M/ 1441 H Peningkatan kualitas dapat dilakukan dengan berbagai bidang guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, di antaranya dengan pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. Di dalam pemberdayaan masyarakat lembaga LAZ-Harfa Banten lebih berfokus dan intens pada bidang ekonomi. Lembaga LAZ-Harfa Banten memiliki program pemberdayaan masyarakat melalui program pemberdayaan ternak domba. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana proses pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ternak domba ? 2) Bagaimana dampak pemberdayaan tersebut terhadap masyarakat? Penelitian ini bertujuan : 1) Mendeskripsikan proses pemberdayaan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat melalui peternakan domba. 2) Mendeskripsikan dampak pemberdayaan melalui budidaya ternak domba terhadap kehidupan perekonomian masyarakat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena penulis ingin menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di tempat penelitian. Program peternakan domba dapat memberikan beberapa manfaat yang dirasakan oleh masyarakat desa yaitu manfaat ekonomi, sosial, dan pendidikan. Selain manfaat yang didapat terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat yang mempengaruhi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat oleh lembaga LAZ-Harfa melalui program peternakan domba yaitu pertama, faktor pendukung yang berarti adanya keterlibatan masyarakat, sebagai natural leader dalam membantu FF (Field Facilitator) menjalankan tugasnya di lapangan, keterlibatan masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga dan kemampuan fasilitator dalam menjalankan tugasnya di masyarakat. Kedua, faktor penghambat yang berarti adanya kekurangan masyarakat dalam proses pelaksanaan program, yaitu sulitnya mengumpulkan masyarakat agar mengikuti pelatihan, serta faktor cuaca dan kondisi jalan yang tak menentu ketika sedang menjalankan program