TABOO PEREMPUAN BANTEN

Main Author: Dr. Ayatullah Humaeni, MA, Dr. Ayatullah Humaeni, MA
Format: Book PeerReviewed
Bahasa: eng
Terbitan: Laboratorium Bantenologi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.uinbanten.ac.id/4235/1/Taboo%20Perempuan%20Banten.pdf
http://repository.uinbanten.ac.id/4235/
ctrlnum 4235
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.uinbanten.ac.id/4235/</relation><title>TABOO PEREMPUAN BANTEN</title><creator>Dr. Ayatullah Humaeni, MA, Dr. Ayatullah Humaeni, MA</creator><subject>301 Sosiologi &amp; antropologi </subject><description>Penelitian ini mengkaji tentang berbagai jenis taboo perempuan yang tersebar di beberapa daerah di Banten. Bagaimana perempuan Banten mempercayai dan mempraktekan taboo-taboo yang berkembang dan masih ditradisikan dari generasi ke generasi juga menjadi salah satu fokus penelitian ini, disamping juga akan mencoba menganalisa peran, makna dan fungsi taboo bagi perempuan Banten. &#xD; Taboo atau pantangan merupakan suatu hal yang hampir selalu ada dalam setiap budaya masyarakat dimanapun, terutama budaya masyarakat primitif. Berbagai penelitian, terutama yang dilakukan oleh orang-orang Barat, menunjukan betapa taboo-taboo (pantangan-pantangan) hampir selalu muncul dalam berbagai aktifitas sosial keagamaan masyarakat. &#xD; Dalam melakukan beragam aktifitas sosial mereka, orang-orang primitif khususnya selalu memperhatikan apakah ada taboo berkaitan dengan aktifitas mereka untuk menghindari hal-hal yang mungkin dilarang dalam taboo yang ada dalam budaya mereka. Taboo ini dianggap bisa menjadi/mengandung pesan-pesan moral bagi masyarakat yang meyakininya sehingga seringkali seseorang yang ingin melakukan sesuatu terpaksa membatalkannya ketika hal itu dianggap bertentangan atau dilarang dalam taboo yang mereka yakini. &#xD; Penelitian ini mencoba menjawab beberapa topik permasalahan berikut ini: Mengapa perempuan Banten mempercayai taboo-taboo dalam budaya mereka? Apa saja fungsi dan makna taboo bagi masyarakat Banten, khususnya bagi perempuan Banten? Taboo-taboo apa saja yang berkembang dalam budaya Banten? Apa pengaruh taboo dalam aktifitas sosial keagamaan masyarakat Banten? &#xD; Penelitian ini menggunakan metode penelitian ethnografi yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan antropologis-fenomenologis. Ethnografi, menurut James P. Spradley, merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Tujuan utama etnografi ini adalah untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli, sebagaimana dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski, bahwa tujuan etnografi adalah &#x2018;memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunianya&#x201D;. Selanjutnya, Spradley berpendapat bahwa etnografi bermakna untuk membangun suau pengertian yang sistemik mengenai semua kebudayaan manusia dari perspektif orang yang telah mempelajari kebudayaan itu. Dalam menganalisa data, peneliti akan menggunakan pendekatan fungsional-struktural (structural-functional approach). Ini merupakan suatu pandangan tentang sistem sosio-kultural yang menekankan bahwa struktur-struktur yang diamati menunjukan fungsi-fungsi dalam struktur tertentu atau struktur itu menunjukan fungsi dalam sistem yang lebih luas. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kajian pustaka, observasi, dan wawancara mendalam. &#xD; Keberadaan taboo perempuan dalam budaya Banten, sedikit banyak, punya pengaruh bagi kehidupan social keagamaan masyarakat Banten. Beragam taboo yang ada pada masyarakat Banten, khususnya yang berkaitan dengan taboo perempuan Banten, jika kita analisis maknanya baik secara tekstual maupun kontekstual memilikiki fungsi dan makna sebagai bentuk penjagaan moral dan prilaku, pemeliharaan identitas diri dan identitas sosial, memperkuat hubungan emosional, bentuk perlindungan, sampai simbol kasih sayang dan cinta.</description><publisher>Laboratorium Bantenologi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten</publisher><date>2019-01</date><type>Book:Book</type><type>PeerReview:PeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uinbanten.ac.id/4235/1/Taboo%20Perempuan%20Banten.pdf</identifier><identifier> Dr. Ayatullah Humaeni, MA, Dr. Ayatullah Humaeni, MA (2019) TABOO PEREMPUAN BANTEN. Laboratorium Bantenologi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Serang - Banten. ISBN 978 - 602 - 6671 - 12 - 7 </identifier><recordID>4235</recordID></dc>
language eng
format Book:Book
Book
PeerReview:PeerReviewed
PeerReview
author Dr. Ayatullah Humaeni, MA, Dr. Ayatullah Humaeni, MA
title TABOO PEREMPUAN BANTEN
publisher Laboratorium Bantenologi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
publishDate 2019
topic 301 Sosiologi & antropologi
url http://repository.uinbanten.ac.id/4235/1/Taboo%20Perempuan%20Banten.pdf
http://repository.uinbanten.ac.id/4235/
contents Penelitian ini mengkaji tentang berbagai jenis taboo perempuan yang tersebar di beberapa daerah di Banten. Bagaimana perempuan Banten mempercayai dan mempraktekan taboo-taboo yang berkembang dan masih ditradisikan dari generasi ke generasi juga menjadi salah satu fokus penelitian ini, disamping juga akan mencoba menganalisa peran, makna dan fungsi taboo bagi perempuan Banten. Taboo atau pantangan merupakan suatu hal yang hampir selalu ada dalam setiap budaya masyarakat dimanapun, terutama budaya masyarakat primitif. Berbagai penelitian, terutama yang dilakukan oleh orang-orang Barat, menunjukan betapa taboo-taboo (pantangan-pantangan) hampir selalu muncul dalam berbagai aktifitas sosial keagamaan masyarakat. Dalam melakukan beragam aktifitas sosial mereka, orang-orang primitif khususnya selalu memperhatikan apakah ada taboo berkaitan dengan aktifitas mereka untuk menghindari hal-hal yang mungkin dilarang dalam taboo yang ada dalam budaya mereka. Taboo ini dianggap bisa menjadi/mengandung pesan-pesan moral bagi masyarakat yang meyakininya sehingga seringkali seseorang yang ingin melakukan sesuatu terpaksa membatalkannya ketika hal itu dianggap bertentangan atau dilarang dalam taboo yang mereka yakini. Penelitian ini mencoba menjawab beberapa topik permasalahan berikut ini: Mengapa perempuan Banten mempercayai taboo-taboo dalam budaya mereka? Apa saja fungsi dan makna taboo bagi masyarakat Banten, khususnya bagi perempuan Banten? Taboo-taboo apa saja yang berkembang dalam budaya Banten? Apa pengaruh taboo dalam aktifitas sosial keagamaan masyarakat Banten? Penelitian ini menggunakan metode penelitian ethnografi yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan antropologis-fenomenologis. Ethnografi, menurut James P. Spradley, merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Tujuan utama etnografi ini adalah untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli, sebagaimana dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski, bahwa tujuan etnografi adalah ‘memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunianya”. Selanjutnya, Spradley berpendapat bahwa etnografi bermakna untuk membangun suau pengertian yang sistemik mengenai semua kebudayaan manusia dari perspektif orang yang telah mempelajari kebudayaan itu. Dalam menganalisa data, peneliti akan menggunakan pendekatan fungsional-struktural (structural-functional approach). Ini merupakan suatu pandangan tentang sistem sosio-kultural yang menekankan bahwa struktur-struktur yang diamati menunjukan fungsi-fungsi dalam struktur tertentu atau struktur itu menunjukan fungsi dalam sistem yang lebih luas. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kajian pustaka, observasi, dan wawancara mendalam. Keberadaan taboo perempuan dalam budaya Banten, sedikit banyak, punya pengaruh bagi kehidupan social keagamaan masyarakat Banten. Beragam taboo yang ada pada masyarakat Banten, khususnya yang berkaitan dengan taboo perempuan Banten, jika kita analisis maknanya baik secara tekstual maupun kontekstual memilikiki fungsi dan makna sebagai bentuk penjagaan moral dan prilaku, pemeliharaan identitas diri dan identitas sosial, memperkuat hubungan emosional, bentuk perlindungan, sampai simbol kasih sayang dan cinta.
id IOS3645.4235
institution IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
institution_id 609
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
library_id 672
collection Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
repository_id 3645
subject_area Islamic Religious Education/Pendidikan Agama Islam, Sekolah Islam
Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
Islamic History/Sejarah Islam
Tafsir Al-Qur'an
city SERANG
province BANTEN
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS3645
first_indexed 2019-08-12T06:47:28Z
last_indexed 2019-09-22T19:35:29Z
recordtype dc
_version_ 1765163633037279232
score 17.538404