Hubungan Islam dan Kristen di Indonesia dalam Pandangan Adian Husaini

Main Author: Jumhana, Jumhana
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.uinbanten.ac.id/2956/1/COVER.pdf
http://repository.uinbanten.ac.id/2956/2/BAGIAN%20DEPAN.pdf
http://repository.uinbanten.ac.id/2956/3/SKRIPSI%20I-V.pdf
http://repository.uinbanten.ac.id/2956/
Daftar Isi:
  • Meskipun menjadi mayoritas di Negara ini, umat Islam di Indonesia bisa di katakana sedang menghadapi masalah yang sangat serius. Umat muslim Indonesia dengan jumlah populasi terbesar di dunia sedang mendapat serbuan besar dari arus Kristenisasi, Liberalisasi, Sekulerisasi, fornografi, obat-obatan terlarang, pengahancuran lingkungan, dan kemiskinan. Tantangan itu semakin besar dan berat dengan berkolaborasinya “tiga kekuatan” besar dunia, yaitu Zionis Israel, Imperialis Barat, dan Misionaris Kristen. Pada penelitian ini dirumuskan rumusan masalah yakni, pertama, bagaimana hubungan Islam dan Kristen diIndonesia dalam pandangan Adian Husaini? kedua, bagaimana cara membangun hubungan harmonis Islam dan Kristen di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Islam dan Kristen di Indonesia menurut Adian Husaini dan untuk mengetahui cara membangun hubungan harmonis Islam dan Kristen di Indonsia. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library Research, yaitu cara pengumpulan data melalui buku-buku yang releven dengan maslah yang diteliti dan dan literature yang ada kaitannya dengan yang penulis bahas. Dalam pengolahan data ini penulis menguraikan permasalahan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu mengumpulkan data khusus yang kemudian diambil kesimpulannya yang bersifat umum. Dan Komparatif, yaitu mengumpulkan data-data yang bersifat umum untuk selanjutnya dianalisa dan diambil kesimpulan yang bersifat khusus. Kesimpulannya, dalam pandangan Adian Husaini untuk membangun hubungan harmonis Islam dan Kristen di Indonesia, kaum muslimin dan Kristen tetap harus berpegang teguh pada keyakinannya dan harus jujur terhadap ajarannya. Tanpa harus mengorbankan klaim kebenaran tersebut dengan menganggap semua agama sama atau semacamnya.