POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL SANTRI PENGHAFAL ALQURAN (Studi di Pondok Pesantren Hidayatut Thalibin Taktakan Serang
Daftar Isi:
- Komunikasi interpersonal dapat terjadi dimanapun dan kapanpun, seperti halnya di dalam pondok pesantren. Di pondok pesantren komunikasi juga dilakukan untuk mendapatkan informasi dan ilmu yang jarang orang dapatkan di luar pondok pesantren. Dalam pondok pesantren menghafal Alquran merupakan rutinitas santri yang biasa dilakukan. Santri penghafal Alquran tentu mengerti konsekuensinya sebagai penghafal Alquran dengan menjaga komunikasinya dengan baik maka akan tercermin pada perilaku dalam kesehariannya. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pola komunikasi interpersonal santri penghafal alquran?, 2) Bagaimana tipologi santri penghafal alquran?, 3) Apakah faktor pendukung dan penghambat komunikasi interpersonal santri penghafal alquran? Tujuan Penelitiannya adalah: 1) Untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal santri penghafal alquran, 2) Untuk tipologi santri penghafal alquran, 3) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat komunikasi interpersonal santri penghafal alquran. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriftif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian bahwa pola komunikasi santri penghafal Alquran di pondok pesantren Hidayatut Thalibiin diantaranya, yaitu dengan bertatap muka secara langsung, menjaga jarak dan pandangan dan penggunaan Bahasa.Tipologi santri penghafal Alquran, yaitu santri fokus dalam hafalan, santri kurang fokus dalam hafalan dan santri standar menghafal. Beberapa komunikasi yang baik akan mudah diterima apabila ada faktor pendukung dari sikap terbuka, adanya sikap saling mendukung, serta lingkungan yang baik. Tidak hanya itu komunikasi memiliki faktor penghambat, yaitu adanya problematika, kurangnya interaksi, perspektif yang berbeda, dan kewenangan dalam melakukan percakapan.