KONSELING GESTALT UNTUK MEREDUKSI KONFLIK DI MASYARAKAT DESA SUKAMAJU KEC. KIBIN KAB. SERANG

Main Author: MUNTASIROH, MUNTASIROH
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.uinbanten.ac.id/239/1/PDF%20SKRIPSI%20MUNTASIROH.pdf
http://repository.uinbanten.ac.id/239/
Daftar Isi:
  • Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut di antaranya adalah menyangkut fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, dan lain sebagainya. Konflik sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Konflik terjadi ketika tujuan masyarakat tidak sejalan dan berbagai perbedaan pendapat. Kampung Kepondoan Ds. Sukamaju merupakan salah satu contoh masyarakat yang sedang mengalami konflik antar tetangga. Konflik yang mengancam kerukunan masyarakat harus diatasi. Penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti masalah masyarakat yang sedang mengalami konflik dengan menggunakan konseling pendekatan gestalt. Dari latar belakang di atas terdapat beberapa pertanyaan, sebagai berikut: 1). Apa faktor terjadinya konflik. 2). Bagaimana langkah konseling pendekatan gestalt dalam menangani konflik. 3). Bagaimana perubahan kesadaran setelah konseling. Penelitian ini bertujuan: 1). Untuk mengetahui apa penyebab konflik 2). Untuk mengetahui bagaimana konseling pendekatan gestalt mengatasi konflik. 3). Untuk mengetahui bagaimana perubahan kesadaran klien setelah konseling. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis metode eksperimen yang berbasis pada penelitian kualitatif, melalui observasi, wawancara dan konseling pendekatan gestalt. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: penyebab konflik di kampung Kepondoan adalah prasangka sosial dan kurangnya interaksi. Penelitian ini memperlihatkan bahwa warga yang sedang mengalami konflik membutuhkan bantuan konselor untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam penyelesaian konflik tersebut konselor menggunakan konseling pendekatan gestalt, di mana dalam konseling ini ada beberapa pendekatan, seperti: konseling kelompok, permainan dialog, pembalikan peran dan permainan proyeksi. Konseling pendekatan gestalt ini memperlihatkan bahwa proses konseling berjalan dengan baik dan mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dialami klien.