Daftar Isi:
  • Padepokan Pencak Silat Bandrong Titisan Ki Renggong merupakan wadah pembinaan punggawa dan punggawati yang berada di lingkngan keluarga besar padepokan Titisan Ki R enggong. Padepokan Pencak Silat Bandrong Titisan Ki Renggong menarik untuk dijadikan objek penelitian, karena punggawa dan punggawati yang tergabung merupakan para peneru s untuk melestarikan Seni Pencak Silat Bandrong Banten hususnya. penelitian ini mengkaji tentang pola pembinaan mental di Padepokan Pencak Silat Bandrong Titisan Ki Renggong . Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini ad alah: (1) Bagaiman Kondisi Mental Punggawa dan Punggawati di Padepokan Pencak Silat Bandrong Titisan Kirenggong ? ; (2) faktor - faktor apa saja yang memengaruhi perkembangan mental punggawa dan punggawati ? (3) Bagaimana pelaksanaan pembinaan mental di Padepokan Pencak Silat Bandrong Titisan Ki Renggong , menjadi permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini ? . Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) Untuk Mengetahui Kondisi Mental Punggawa dan Punggawati; (2) Untuk mendeksripsikan faktor - faktor ya ng mempengaruhi perkembangan mental punggawa dan punggawati; (3) Untuk mendeksripsikan pelaksanaan pembinaan mental di Padepokan Pencaksilat Titisan Ki Renggong Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat desk riptif. Dalam menganalisa data, peneliti akan menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Punggawa dan pungawati sering dihadapkan pada berbagai tantangan, tidak percaya diri, kurangnya menjaga keakraban antara sesama punggawa dan pu nggawati, kecemasan, cedera, stres ketika gugup dan merasa tertekan. Oleh sebab itu, punggawa dan punggawati harus memiliki berbagai kemampuan baik fisik, teknik, strategi, maupun mental yang baik. Perkembangan mental punggawa dan punggawati tentu d ipengaruhi oleh berbagai faktor . adapun beberapa faktor menghambat diantaranya faktor keluarga, sakit/cedera, kecemasan, kedisiplinan dan stres. Upaya yang dilakukan guru berupa Motifasi, sikap kedisiplinan, perhatian kepa da para punggawa dan punggawati, s ikap tegas da n meneladani sikap kedisiplinan. Pembinaan mental tidak hanya dilakukan didalam padepokan, tetapi diluar padepokan pun perlu dilakukan dalam bentuk hubungan kekeluar gaan.