TOLERANSI BERAGAMA DALAM AL-QURĀN(Studi Komparatif Tafsīr Ibnu Kaṡīr dan Tafsīr al-Marāgī)

Main Author: WAHYUNI, EUIS SRI
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.uinbanten.ac.id/1578/1/EUIS%20SRI%20WAHYUNI%20%20133200209.pdf
http://repository.uinbanten.ac.id/1578/
Daftar Isi:
  • Toleransi Beragama: Menghargai paham yang berbeda dari paham yang dianutnya sendiri, yang mengarah kepada sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan, baik dari segi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat - istiadat, budaya, serta agama. Ini semua merupakan Sunnatullah yang sudah menjadi ketetapan - Nya. Dari latar belakang tersebut di atas maka terdapat beberapa permasalaha n sebagai berikut: Bagaimana pandangan Alqurā n mengenai toleransi beragama, Bagaimana pen afsiran Ibnu Ka ṡ īr dan al - Marāgī tentang toleransi beragama, dan Bagaimana titik persamaan dan perbedaan penafsiran Ibnu Ka ṡ īr dan al - Marāgī . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan Alqurā n mengenai toleransi beragama, Untuk mengetahui penafsiran Ibnu Ka ṡ īr dan al - Marāgī tentang toleransi beragama, Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan penafsiran Ibnu Ka ṡ īr dan al - Marāgī . Pe nelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan ( library research ) dengan menggunakan metode komparatif. Dari beberapa permasalahan di a tas dapat disimpulkan bahwa: 1) Pandangan Alqurān mengenai Toleransi Beragama yaitu sangatlah rasional dan pra ktis serta tidak berbelit - belit. Namun, dalam hubungannya dengan keyakinan (aqidah) dan ibadah, umat Islam tidak mengenal kata kompromi. 2) Dalam menafsirkan ayat - ayat tentang toleransi beragama, Ibnu Ka ṡ īr dan al - Marāgī menafsirkan secara luas, dalam tafs irannya Ibnu Ka ṡ īr selalu mencantumkan hadi ṡ juga pendapat para sahabat dan tabi'in untuk memperkuat penafsirannya. Ia juga menafsirkan Alqurān dengan Alqurān, kemudian hadi ṡ , pendapat sahabat dan tabi'in. Sedangkan al - Marāgī dalam tafsirannya beliau selalu menuliskan ayat terlebih dahulu di awal pembahasan lalu diikuti dengan mengemukakan arti kosa kata dan dilanjutkan dengan mengemukakan asbabun nuzul jika ada. 3) Titik persamaan tafsīr Ibnu Ka ṡ īr dan al - Marāgī yaitu, tidak adanya paksaan untuk memas uki agama Islam, jangan saling mencemooh sesama umat muslim atau pun yang beragama selain Islam. Perbedaan tafsīr Ibnu Ka ṡ īr dan al - Marāgī yaitu, terletak dari segi bahasa penulisan Ibnu Ka ṡ īr dan al - Marāgi itu sendiri.