METODE REHABILITASI PECANDU NARKOBA DENGAN TERAPI SPIRITUAL (Studi Kasus Di Panti Rehabilitasi Sapta Daya Banten, Kp. Cirampayak, Ds. Kadubereum Kec. Pabuaran, Kab. Serang-Banten)
Main Author: | HIKMATULLAH, WIVY |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinbanten.ac.id/1466/1/WIVY%20HIKMATULLAH%20%28133400253%29.pdf http://repository.uinbanten.ac.id/1466/ |
Daftar Isi:
- Narkotika atau narkoba merupakan jenis obat medis bersifat adiktif (ketagihan) yang digunakan untuk penenang sementara, mengurangi kesadaran dan nyeri pada pasien akan melakukan operasi. Jika konsumsi berlebihan dan disalah gunakan, maka akan menimbulkan ketergantungan serta merusak sistem saraf dalam tubuh. Penyalah gunaan narkoba ini akibat kurangnya spiritualitas jiwa sebagai benteng diri. Selain itu, kurangnya perhatian orang tua dan maraknya pergaulan bebas di lingkungan menjadi faktor pecandu terjerat narkoba. Maka atas keterkaitan penyalahgunaan dengan spiritual jiwa ini, kemudian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Kondisi fisik dan psikis pecandu narkoba di Panti Rehabilitasi Sapta Daya Banten, 2) Untuk mengetahui layanan terapi spiritual yang digunakan terapis di Panti Rehabilitasi Sapta Daya Banten dalam merehabilitasi pecandu narkoba. Sedangkan metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, menggambarkan dan menguraikan secara faktual apa yang dilihat dan ditemukan dari objek penelitian. Untuk mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi pustaka. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik pasien saat awal direhabilitasi berbeda yakni ada yang tidak terurus, gondrong, kurus, rapi, pucat, mual-mual, dan terlihat seram. Sedangkan kondisi psikisnya yakni berkhayal, melamun, tidak fokus, tidak nyambung diajak berkomunikasi, dan emosional. Pasien pecandu narkoba direhabilitasi dengan terapi spiritual yaitu terapi zikir dan puasa mutih yang ditunjang dengan terapi olah gerak dan napas serta terapi listrik. Saat berzikir pasien membaca istighfar seratus kali (100x), zikir dilakukan dua teknik yaitu zikir lisan dan zikir hati (zikir sambil menahan napas di ulu hati) dilakukan setiap salat fardu dan pertengahan malam pukul 24.00 WIB. Selain itu, pasien juga diberikan pembinaan mental psikologis dan vokasional berupa keterampilan merawat buah naga milik Panti Rehabilitasi Sapta Daya Banten.