Daftar Isi:
  • Takwa secara etimologis berarti waspada diri dan takut. Takwa kepada Allah secara terminologis adalah melaksanakan perintah Allah sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan menjahui larangan-Nya Takwa merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh setiap Umat, pastinya orang yang beriman kepada Allah Swt dan ingin mencapai derajat keimanan tertinggi disisi-Nya. Takwa merupakan pokok ajaran Islam yang menjadi tolak ukur kemuliaan manusia di hadapan Allah. Orang yang paling mulia dalam pandangan Allah ialah yang paling bertakwa. Takwa lahir sebagai konsekwensi logis dari keimanan yang kokoh, keimanan yang selalu dipupuk dengan murāqabatullāh, merasa takut terhadap murka adzab Allah, dan selalu berharap limpahan karunia dan maghfirah-Nya. Sebagaimana di definisikan oleh para ulama takwa ialah menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Takwa mengandung pengertian yang berbeda-beda di kalangan ulama, namun semuanya bermuara pada satu pengertian yaitu seorang hamba melindungi dirinya karena takut akan kemurkaan Allah dan juga siksa-Nya. Hal itu dilakukan dengan melaksanakan yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang-Nya. Dari latar belakang tersebut di atas maka terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut: Bagaimana makna dan hakikat takwa dalam Alquran, dan Bagaimana penafsiran takwa dalam Alquran. Tujuan peneliatian ini adalah untuk mengetahui makna dan hakikat Takwa dalam Alquran, dan bagaimana penafsiran Takawa menurut para mufasir. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis, dengan menggunakan metode tematik atau maudu’i. Dari beberapa permasalahan di atas disimpulkan bahwa: 1). Takwa mengandung pengertian menjaga diri dari segala perbuatan dosa dengan meninggalkan segala yang dilarang Allah Swt. dan melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya. hakikat takwa adalah melaksanakan amal ketaatan kepada Allah karena iman, dan mengharapkan pahala dari Allah karena perintah dan larangan-Nya. 2). Dari berbagai penafsiran para mufassir dapat kita simpulkan bahwa kata takwa (تقوا) merupakan bentuk mashdar dari kata ittaqa-yattaqi, yang berarti menjaga diri dari segala yang membahayakan. Pertama, menghindar dari kekufuran dengan jalan beriman dengan Allah. Kedua, berupaya melaksanakan perintah Allah sepanjang kemampuan yang dimiliki dan menjahui larangan-Nya. Ketiga, menghindar dari segala aktifitas yang menjauhkan fikiran dari Allah Swt.