Daftar Isi:
  • Pada dasarnya man usia mempunyai berbagai macam perilaku baik itu perilaku yang adaptif maupun perilaku yang maladaptive, gangguan - gangguan perilaku dapat terjadi karena kurangny a perhatian dari keluarga serta kurangnya aktifitas dan kesepian, maka dari itu banyak lansia yang mengalami gangguan - gangguan perilaku yang tidak baik. Perumusan masalah diajukan1). Bagaimana gangguan perilaku yang terjadi pada lansia ? 2). Bagaimana upaya konselor dalam mengatasi gangguan perilaku abnormal yang dihadapi para lansia ? . Tujuan penelitian 1).Untuk m engetah ui gangguan perilaku yang terjadi pada lansia Dimasyarakat Desa Walikukun Kecamatan Carenang Kabupaten Serang - Banten. 2). Untuk m engetahui upaya konselor dalam mengatasi masalah gangguan perilaku para lansia . Di Desa Walikukun Kecamatan Carenang Kabupaten Serang - Banten . Penelitian ini menggunakan me tode penelitian tindakan dan penelitian lapangan ( field research), adapun lang kah langkahnya sebagai berikut : untuk data yang diperoleh dari penelitian pustaka yang sumber datanya diperoleh dari buku buku yang berkaitan dengan pembahasan seperti : pemikir buku yang membahas mengenai hal - hal yang berkaitan dengan judul penulis, untu k yang diperoleh dari lapangan yang sumber datanya melalui observasi dan wawancara seperti : penulis terjun kelapangan untuk mengetahui kondisi objektif penelitian Kesimpul an dari penelitian ini adalah: pertama, gangguan perilaku yang terjadi pada lansia meliputi : mencopoti keramik, marah ketika telat diberi makan, berbicara asal, berkeliaran di luar rumah dan lain sebagainya . Faktor penyebab terjadinya gangguan perilaku tersebut diantaranya karena kurangnya p erhatian dari keluarga, kesepian serta kurangnya aktifitas yang di alami olehnya sehingga mereka melakukan perilaku yang tidak sewajarnya dilakukan oleh manusia usia lanjut yang norm al. Kedua untuk mengatasi h al tersebut lansia mengikuti terapi behavioral dengan empat tahap yaitu taha p pembentukan. t ahap peralihan, tahap kegiatan, tahap pengakhiran dalam 4 (empat) kali pertemuan. K eempat tahap tersebut mampu mengubah gangguan – gangguan perilaku yang di hadapi oleh para lansia, dengan menggunakan teknik desen sitisasi sistematik dan latih an asertif. K edua teknik tersebut digunakan oleh peneliti serta anak lansia dengan pen uh kesabaran agar lansia tersebut bisa menjadi lebih baik lagi.