Daftar Isi:
  • setiap orang ingin menjadikan dirinya menjadi lebih baik dan percaya diri untuk menunjukan kemampuan yang mereka miliki. Begitupun dengan guru dan para orang tua yang mengininkan anak didiknya menjadi lebih aktif dan pasif di dalam kelas maupun di luar sekolah dan mampu mengembangkan potensinya. Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk pengembangan sikap yang positif ,baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi lainnya. Hampir setiap orang mengalami krisis kepercayaan diri dalam rentang kehidupan, sejak masih anak-anak sehingga dewasa, bahkan sampai usia lanjut. Namun, beberapa masalah yang dihadapi oleh siswa siswi SMPN 1 Tirtayasa yaitu sulit untuk menahan rasa malu, rasa takut, rasa gugup, rasa gemetaran ketika berada dilingkungan sekolah maupun beradapatasi dengan lingkungan luar. Dari latar belakang di atas ada beberapa rumusan masalah, di antaranya yaitu: 1) Bagaimana penyebab siswa yang tidak percaya diri di SMPN 1 Tirtayasa? 2) Bagaimana layanan konseling dalam membantu kepercayaan diri siswa? Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui bagaimana penyebab tidak percaya diri siswa di sekolah SMP N 1 Tirtayasa 2) untuk mengetahui layanan konseling individual dalam membantu kepercayaan diri siswa Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan objek penelitian 5 responden dari siswa kelas 7 yang berjumlah 160 siswa di SMPN 1 Tirtayasa pada tahun 2015, dengan masalah yang berbeda-beda. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif .berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa: 1) problematika siswa siswi yang tidak percaya diri di SMPN 1 Tirtayasa adalah a) rasa malu b) rasa gemetaran c) rasa takut d) rasa gugup yang menganggu kegiatan siswa saat belajar di ruang kelas mau pun di luar sekolah. 2) untuk mengatasi masalah tersebut menggunakan proses konseling dengan tiga tahapan yaitu: a) tahap pertama tahap mendefinikan masalah yang ada b) tahap kedua tahap kerja konseling, upaya peneliti dan upaya guru BK dalam membantu kepercayaan diri siswa, c) tahap ketiga evaluasi hasil dari konseling individual mendapatkan perubahan yang positif baik dari keenam responden, sehingga keadaan yang sekarang menjadi lebih baik dan ada kemajuan untuk percaya diri.