Interaksi Kaum Muhajirin Dan Kaum Anshar dalam Mengembangkan Komunikasi Budaya Islam-Arab

Main Author: Dewi,
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.uinbanten.ac.id/132/1/skripsi%20dewi%20sumirat.pdf
http://repository.uinbanten.ac.id/132/
Daftar Isi:
  • Kaum muhajirin merupakan kaum yang terpaksa migrasi ke madinah akibat penyerangan kaum Quraisy yang tidak menerima ajaran Islam. Penyerngan berlangsung kurang lebih selama tiga belas tahun. Setelah itu mereka berhijrah ke madinah dan menjalankan kehiduan dengan pesaudaraan yang kental. Interaksi mereka diantaranya dapat berpengaruh bagi komunikasi yang berlaku dalam budaya umat Islam. Tujuan penulisan ini adalah 1) untuk mengetahui kondisi kaum muhajirin dan kaum anshar pada masa rasulullah 2) untuk mengetahui komunikasi antar budaya kaum anshar dan kaum muhajirin di madinah 3) untuk mengetahui kiprah interaksi kaum muhajirin dan kaum anshar pada masa rasulullah dalam mengembangkan komunikasi budaya Islam-arab. Dalam peneliitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Adapun cara pencarian data yang dilakukan addalah dengan cara studi kepustakaan, yaitu mencari data dari berbagai buku untuk kemudian didekripsikan dalam bentuk uraian. Data-data tersebut kemudian diklasifikasikan ke dalam uraian yang lebih khusus. Kesimpulan dari penelitian: kaum muhajirin dan kaum anshar pada masa rasulullah berada dalam nuansa kejahiliahan yang mana pada masa itu mereka memiliki kelebihan yang tidak dipergunakan secara benar. Hal itu terjadi di mekah yang mana mekah memiliki kekayaan berupa kakbah sebagai tujuan utama para pengunjung untuk beribadah sesuai dengan keagamaan mereka. Sedangkan penduduk madianh terjebak dalam persengketaan berkepanjangan yang akhirnya semua semua itu dapat diselesaikan ketika nabi Muhammad menjadi pemimpin di negeri ini. Cara berkomunikasi kaum muhajirin dan kaum anshar di daerah ini dipenuhi dengan kekeluargaan dan kebersamaan . selanjutnya interaksi mereka di madinah ternyata memiliki manfaat yang cukup berpengaruh bagi komunikasi Islam. Komunikasi budaya Islam-arab kemudian dikenaldengan komunikasi berkonteks-tinggi yaitu komunikasi yang memiliki banyak simbol yang menunjukan kebersamaan dan persatuan.