PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB DALAM PENDEKATAN TEORI GENDER
Main Author: | Salimah, |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinbanten.ac.id/125/1/DAFTAR%20ISI.docx http://repository.uinbanten.ac.id/125/3/DAFTAR%20PUSTAKA.docx http://repository.uinbanten.ac.id/125/4/Skripsi%20Pembahasan.pdf http://repository.uinbanten.ac.id/125/ |
Daftar Isi:
- Dalam Al-Qur’an kata gender memiliki arti yang berbeda-beda, seperti Al-Rajul dalam arti gender laki-laki dan An-Nisa’ dalam arti gender perempuan, seperti: Kata al-nisa’ menunjukan gender perempuan. Porsi pembagian hak dalam hal ini tidak semata-mata ditentukan oleh realitas biologis sebagai perempuan atau laki-laki, melainkan berkaitan erat dengan realitas gender yang ditentukan oleh faktor budaya yang bersangkutan. Seperti dalam QS. An-Nisa ayat 34: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar”. (QS An-Nisa: 34)