Membangun Metodologi Kreatif dalam Ilmu Sosial dan Humanities: Tawaran Epistemologi Tafsir Tematik Al-Quran yang Holistik
Main Author: | Rosa, Andi |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinbanten.ac.id/11999/1/international%20Symposium%20on%20cosmopolitanism%20of%20Islam%20Nusantara.pdf http://repository.uinbanten.ac.id/11999/ |
Daftar Isi:
- Pada prinsipnya semua aspek yang terdapat dalam tafsir tematik, terutama ketentuannya secara teoritis telah memadai, walaupun dalam aspek praktek, seringkali para mufasir terjebak kepada pencarian makna Al-Qur’an tanpa mencari dahulu sisi problema yang hendak didialogkan dengan teks. Hal itu, karena belum ada ketentuan epistemologis yang baku, agar problema realitas menjadi sebuah prasyarat dalam kajian tafsir tematik. Para ulama tafsir masa kini, sebenarnya telah cukup memberikan masukan-masukan konstruktif dalam pengembangan teori tafsir tematik dimaksud, tetapi seringkali tidak tersosialisasikan dengan baik. Berdasarkan bacaan peneliti terhadap naskah tafsir tematik, secara umum, didapat tiga karakter aksiologis yang bisa diklasifikasikan terkait ciri tafsir tematik yang muncul dalam praktek: a. Tafsir tematik yang diorientasikan untuk menjawab problem empirik atau realitas; b. Tafsir tematik yang tujuan utamanya untuk kebutuhan dakwah islam; c. Tafsir tematik yang bertujuan untuk kebutuhan akademik di kampus. Klasifikasi pertama jarang sekali ditemukan, ~untuk tidak mengatakan sangat jarang sekali didapatkan~ sedangkan klasifikasi kedua dan ketiga, lebih banyak bersesuaian dengan tema tafsir yang bersifat konseptual (karena belum maksimal mendialogkan ayat dengan hakikat realitas dan problem kekinian), dan rentan secara teoritis karena mudah mengabaikan ketentuan utuh/ideal dari teori dan tujuan tafsir tematik yang mutakhir. Karena itu idealnya ke depan, dapat diperoleh sebuah klasifikasi tafsir tematik, yaitu: a. Tafsir tematik berbasis konsep universal ajaran agama, sebagai tema utama/pokok dan makna substantif Al-Qur’an; b. Tafsir tematik berbasis integrasi keilmuan Holistik (baik ilmu-ilmu sosial atau alam) dengan nilai-nilai agama; c. Tafsir tematik berbasis konsepsi Al-Qur’an; d. Tafsir tematik berbasis kosa kata Al-Qur’an; e. Tafsir tematik berbasis problema realitas di masyarakat/empirik. Kelima jenis klasifikasi tafsir tematik tersebut idealnya terjalin berkelindan menjadi sebuah rumusan tafsir tematik yang integratif sebagai sebuah tafsir Al-Qur’an tematik yang holistik.