Daftar Isi:
  • Kemiskinan merupakan masalah yang hingga kini masih sulit diatasi oleh Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan upaya untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan pemerataan pendapatan. Instrumen pemerataan dalam Islam disebut dengan zakat, infak dan sedekah. Namun, potensi zakat yang besar tersebut nyatanya belum dimanfaatkan secara optimal. Sehingga diperlukan pengukuran kinerja LAZ untuk menganalisis variabel yang dapat ditingkatkan efisiensinya juga untuk menganalisis potensi dana zakat, infak dan sedekah yang terhimpun juga tersalurkan agar dapat dioptimalkan sehingga mampu mengentaskan kemiskinan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1). Bagaimana tingkat efisiensi kinerja Dompet Dhuafa Republika dan Rumah Zakat periode 2017-2021? 2). Apa faktor penyebab inefisiensi Dompet Dhuafa Republika dan Rumah Zakat periode 2017-2021? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1). Untuk mengetahui tingkat efisiensi kinerja Dompet Dhuafa Republika dan Rumah Zakat periode 2017-2021. 2). Untuk mengetahui faktor penyebab inefisiensi pada Dompet Dhuafa Republika dan Rumah Zakat periode 2017-2021. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu dengan Data Envelopment Analysis. Data Envelopment Analysis merupakan pendekatan untuk mengukur efisiensi kinerja dengan menggunakan teknik non parametrik. Adapun variabel input yang digunakan yaitu total aset dan biaya operasional. Sedangkan dana ZIS terhimpun dan dana ZIS tersalurkan digunakan sebagai variabel output. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja LAZ Dompet Dhuafa Republika dan LAZ Rumah Zakat mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019 dan 2021 kinerja LAZ Dompet Dhuafa Republika mencapai efisiensi sempurna 100%. Sedangkan LAZ Rumah Zakat mencapai nilai efisiensi sempurna pada tahun 2017, 2019, 2020 dan tahun 2021. Namun pada periode tertentu terjadi inefisiensi pada kedua LAZ tersebut. Penyebabnya karena 2 hal, yaitu: Pertama, penggunaan aset yang berlebihan, sehingga menjadi tidak efektif dan tidak produktif sehingga kinerja LAZ menjadi tidak efisien. Kedua, jumlah dana ZIS terhimpun dan tersalurkan tidak maksimal. Jadi penggunaan aset yang berlebihan dapat mempengaruhi realisasi jumlah dana ZIS yang terhimpun dan tersalurkan.